Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai duet Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lebih berpeluang memenangkan Pilpres 2024 dibandingkan duet Anies-Khofifah Indar Parawansa.
Sebagai informasi, saat ini NasDem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara prinsip sudah sepakat soal calon presiden (capres) yaitu Anies. Calon mitra koalisi itu saat ini sedang menentukan siapa calon wakil presiden (cawapres) yang cocok untuk dipasangkan dengan Anies.
Belakangan, nama yang menguat adalah Ketua Umum Partai Demokrat AHY dan Gubernur Jawa Timur Khofifah. Di antara dua nama itu, Bawono menilai AHY masih lebih unggul daripada Khofifah.
Dari temuan survei Indikator, ujar Bawono, para basis pemilih Anies banyak yang konsisten mendukung AHY maju sebagai cawapres.
"[Survei Desember 2022] hampir 28 persen basis pemilih Anies lebih memilih AHY sebagai bakal cawapres. Temuan ini konsisten dengan temuan survei dari Indikator dua bulan lalu yang menujukkan 28.6 persen pemilih Anies lebih memilih AHY sebagai bakal cawapres," jelas Bawono kepada Bisnis, Jumat (27/1/2023).
Dia menganggap wajar banyak pemilih Anies yang juga mendukung AHY maju sebagai cawapres. Sejak NasDem mendeklarasikan Anies sebagai capresnya pada awal Oktober 2022, Demokrat khususnya AHY selalu melakukan pendekatan insentif.
Baca Juga
Selain itu, elektabilitas AHY sebagai cawapres juga cukup tinggi. Menurut survei Indikator Desember 2022, AHY memperoleh suara 13,6 persen.
Di sisi lain, untuk Khofifah, Bawono menilai elektabilitasnya sebagai cawapres masih rendah. Dalam survei yang sama, Khofifah meraih 7,6 persen suara.
"Saat dilakukan simulasi pasangan calon pun, pasangan calon Anies-Khofifah jauh kalah bersaing dengan pasangan calon Prabowo Subianto-Erick Thohir," ungkapnya.
Anies-Khofifah, lanjutnya, terpaut hampir 13 persen suara dari pasangan Prabowo-Erick. Oleh sebab itu, Bawono menilai duet Anies-AHY lebih berpeluang memenangkan Pilpres 2024 daripada Anies-Khofifah.