Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga think thank Amerika Serikat (AS) menganalisis bahwa Beijing tidak mungkin berhasil merebut Taiwan melalui invasi yang diprediksi tahun 2026. Justru, konflik tersebut akan merugikan AS dan Jepang.
Laporan yang diterbitkan Pusat Kajian Strategis dan Internasional, Senin (9/1/2023) mengungkap, bahwa Washington harus terlibat pertempuran langsung, jika memutuskan untuk mempertahankan Taiwan.
Pasalnya, tidak seperti Ukraina, AS dan sekutunya dapat menghindari pengiriman pasukan mereka ke medan perang.
Pada laporan “Pertempuran Pertama dari Perang Berikutnya: Wargaming Invasi Cina ke Taiwan”, penulis memperingatkan AS mungkin mengalami kemenangan, namun diprediksi akan lebih menderita dalam jangka panjang daripada China yang dikalahkan.
China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan mengatakan pada akhirnya akan menyatukan pulau itu dengan daratan, jika perlu dengan paksaan.
Beberapa negara, termasuk AS, mengakui pulau itu sebagai negara merdeka. Di bawah kebijakan resmi AS, Washington tidak mengakui klaim kedaulatan Beijing atas Taiwan, tetapi mengakui bahwa klaim itu ada.