Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Harian Covid-19 Melonjak, China Larang Warganya Pergi ke Taman dan Museum

China melaporkan 28.127 kasus baru Covid-19 di dalam negeri pada Senin (21/11/2022), mendekati puncak harian di bulan April lalu.
Seorang pekerja pengiriman melakukan perjalanan di sepanjang jalan yang hampir kosong selama lockdown akibat Covid-19 di Shanghai, China, Senin (25/4/2022). Shanghai menjadi pusat wabah Covid-19 terburuk di China setelah kejadian di Wuhan beberapa tahun lalu/Bloomberg
Seorang pekerja pengiriman melakukan perjalanan di sepanjang jalan yang hampir kosong selama lockdown akibat Covid-19 di Shanghai, China, Senin (25/4/2022). Shanghai menjadi pusat wabah Covid-19 terburuk di China setelah kejadian di Wuhan beberapa tahun lalu/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah kota Beijing menutup taman dan museum pada Selasa (22/11/2022) dan Shanghai memperketat aturan bagi orang yang memasuki kota, mengingat terjadi lonjakan kasus Covid-19 di China.

China melaporkan 28.127 kasus baru Covid-19 di dalam negeri pada Senin (21/11/2022), mendekati puncak harian di bulan April lalu.

Jumlah infeksi paling banyak terjadi di kota selatan Guangzhou dan kota barat daya Chongqing yang menyumbang sekitar setengah dari total kasus baru Covid-19.

Adapun di Beijing, kasus baru Covid-19 telah mencapai titik tertinggi baru, mendorong seruan dari pemerintah kota agar lebih banyak penduduk untuk tetap tinggal dan menunjukkan bukti tes Covid-19 negatif yang tidak lebih dari 48 jam, untuk masuk ke gedung-gedung publik.

Shanghai mulai Kamis (24/11/2022) tidak memperbolehkan orang masuk ke tempat seperti pusat perbelanjaan dan restoran dalam waktu 5 hari setelah tiba di kota, seperti dilansir dari Channel News Asia, Rabu (23/11/2022).

Meski begitu, orang-orang di China masih diperbolehkan pergi ke kantor dengan menggunakan transportasi umum.

Sebelumnya, China memerintahkan penutupan tempat budaya dan hiburan di 7 dari 16 distriknya setelah melaporkan 48 infeksi lokal baru.

Tingginya infeksi Covid-19 di China sedang menguji kebijakan Zero Covid yang diterapkan oleh pemerintah China.

Penguncian menyeluruh dan tes rutin Covid-19 telah mencekik ekonomi dan membuat penduduk frustrasi hampir 3 tahun memasuki pandemi.

"Beberapa teman kami bangkrut, dan beberapa kehilangan pekerjaan," kata seorang pensiunan Beijing berusia 50 tahun bermarga Zhu.

Ia mengatakan bahwa dirinya tak bisa melakukan banyak kegiatan dan berharap pandemi Covid-19 di negara itu bisa segera berakhir.

“Kami tidak bisa melakukan banyak kegiatan yang ingin kami lakukan, dan tidak mungkin melakukan perjalanan. Jadi kami sangat berharap pandemi ini bisa segera berakhir,” lanjutnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper