Bisnis.com, JAKARTA - Elon Musk memulai jajak pendapat Twitter melalui fitur 'Twitter Polls' untuk mengaktifkan kembali akun Donald Trump
Keputusan Musk untuk meminta suara kepada pengguna Twitter tentang siapa yang harus berada di platform adalah bagian dari restrukturisasi besar-besaran perusahaan.
Elon Musk memulai jajak pendapat Twitter pada Jumat malam meminta pengikut akunnya untuk memilih apakah akan mengaktifkan kembali akun mantan presiden AS Donald Trump di platform, dengan hasil awal menunjukkan sekitar 55,4 persen memilih ‘ya’, sementara 44,6 persen menjawab ‘tidak’
“ Vox Populi , Vox Dei,” cuit Musk, frasa Latin yang berarti “suara rakyat adalah suara Tuhan.” Jajak pendapat itu dibuka selama 24 jam.
Elon Musk, pemilik baru Twitter, mengatakan pada Mei bahwa dia akan membatalkan larangan Twitter terhadap Trump , yang akunnya ditangguhkan setelah serangan tahun lalu di US Capitol.
Dirinya mengatakan pada hari sebelumnya bahwa keputusan untuk mengembalikan akun Trump belum dibuat, dan bahwa Twitter telah mengaktifkan kembali beberapa akun kontroversial yang telah dilarang atau ditangguhkan, termasuk akun satir 'Babylon Bee' dan komedian Kathy Griffin.
Baca Juga
Sebagai informasi, akun Twitter Donald Trump memang hingga kini ditangguhkan karena banyak hal, salah satunya seperti cuitan kekerasan hingga klaim palsu terkait hasil pemilihan presiden AS 2020 yang memicu kerusuhan di Gedung Capitol AS.