Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Tony Blair, Mantan PM Inggris yang Jadi Dewan Penasihat IKN

Mantan PM Inggris, Tony Blair mendapat sorotan publik usai memuji dan mempromosikan IKN. Berikut ini profil Tony Blair.
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Mantan PM Inggris Tony Blair saat menerima kunjungannya di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/3/2022). Dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi dan Tony Blair membahas soal ekonomi hijau dan IKN./Antara
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Mantan PM Inggris Tony Blair saat menerima kunjungannya di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/3/2022). Dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi dan Tony Blair membahas soal ekonomi hijau dan IKN./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Nama Tony Blair mendadak ramai diperbincangkan usai dirinya memuji sekaligus ikut mempromosikan proyek Ibu Kota Negara (IKN) ke kancah internasional.

Mantan Perdana Menteri Inggris itu merupakan PM terlama yang menjabat yakni sejak tahun 1997-2007. Dikutip dari situs resmi pemerintah UK, satu dekade menjabat, Blair telah mengawasi proses perdamaian Irlandia Utara, reformasi publik, dan menanggapi serangan teroris 9/11 dan 7/7.

Tony Blair lahir pada 6 Mei 1953 di Edinburgh, Skotlandia. Dia lulus dari Universitas Oxford jurusan hukum, setelah lulus kuliah dia langsung berkarier sebagai pengacara.

Di tahun 1975, dia bergabung dengan Partai Buruh sebagai anggota parlemen dan dikenal sebagai golongan modernis yang berupaya untuk membuat partainya dapat diterima oleh pemilih.

Setelah kematian tak terduga dari pemimpin partai saat itu, John Smith, Blair menjadi pemimpin Partai Buruh dan menyingkirkan sekutunya, Gordon Brown untuk menghindari perpecahan suara pro-modernisasi dalam surat suara kepemimpinan.

Blair dengan cepat mencapai otoritas sebagai pemimpin dan meraih kemenangan telak Partai Buruh dalam pemilihan umum PM di tahun 1997. Di usia 43, dia adalah perdana menteri termuda sejak Lord Liverpool pada tahun 1812.

Dikutip dari BBC, Blair berusaha untuk menunjukkan citra Inggris modern dengan menggencarkan BritPop, BritArt, dan Millennium Dome. Beberapa kebijakannya benar-benar radikal, terutama reformasi konstitusi yang memberikan ukuran pemerintahan sendiri ke Wales dan Skotlandia.

Namun janji untuk mereformasi layanan publik ternyata kurang mudah dilaksanakan, Blair terpilih kembali pada tahun 2001. Di masa jabatannya yang kedua ini dia lebih bermasalah dan diwarnai keretakan hubungannya Kanselir Gordon Brown.

Di tahun 2002-2003, dia mempertaruhkan otoritas pribadinya dengan mendukung 'perang melawan teror' pemerintah AS, meskipun ada keresahan serius di partainya sendiri dan di antara masyarakat luas.

Blair terpilih kembali pada tahun 2005, dalam masa jabatan ketiga berturut-turut. Ini adalah kondisi politik pertama kali terjadi bagi Partai Buruh.

Pada tahun yang sama, Blair memimpin KTT G8 di Gleneagles dan berfokus pada dua masalah - perubahan iklim dan Afrika - yang telah menjadi prioritas yang semakin meningkat baginya.

Blair mengundurkan diri pada Juni 2007 dan digantikan sebagai perdana menteri oleh Gordon Brown. Meski Brown ada di partai yang sama, Partai Buruh mendapat percayaan kembali, setelah hampir dua dekade ditentang.

Bagi para pengkritiknya, pencapaian ini dilakukan dengan mengorbankan prinsip-prinsip partai.

Sementara di mata para pendukungnya, Tony Blair adalah orang yang bersedia mengambil risiko kecaman publik dalam mengejar kebijakan (terutama perang di Irak) yang dia rasa dapat dibenarkan secara moral.

Diberitakan sebelumnya, Blair menilai IKN adalah wujud dari semangat Indonesia. Inti dari kemajuan negara manapun adalah semangatnya dan dia melihat semangat Indonesia saat ini adalah semangat inovasi.

"Ini adalah tempat di mana hari ini orang ingin melihat sesuatu dilakukan dan ibu kota ini [IKN] bisa menjadi personifikasi dari perwujudan semangat itu," kata Blair dalam acara Market Sounding IKN di Ballroom Djakarta Theater XXI, Selasa (18/10/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper