Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Bidang Koordinasi Kehumasan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengaku kaget dengan kabar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hendak dijegal untuk maju jadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
“Prabowo dijegal? Baru dengar saya. Masa jenderal dijegal sih,” ujar Mardani diikuti gelak tawa kepada awak media di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Meski begitu, dia berharap dalam ajang pemilihan presiden pada 2024 nantinya, tidak ada upaya jegal-menjegal. Dia bahkan berharap ada empat poros koalisi agar Pilpres 2014 dapat diikuti empat pasangan capres dan cawapres.
“Biarkan saja kan kalau 4 yang maju, ya KIB [Koalisi Indonesia Bersatu] satu, PKS-NasDem-Demokrat satu, Gerindra-PKB satu, PDIP karena bisa mandiri satu. empat ukuran banget, saya dorong empat. Minimal tiga lah. Jadi enggak usah jegal-jegal,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan ada upaya penjegalan ketua umumnya, Prabowo Subianto, menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024 dengan menyebar baliho yang membuat elektabilitas menteri pertahanan tersebut menurun. Dia tak mau menerangkan isi baliho yang dimaksud.
“Pak Prabowo juga mau dijegal. Itu sekarang baliho di seluruh daerah masif, tapi balihonya membuat rating Pak Prabowo turun kok itu. Banyak,” ungkap Dasco kepada awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (20/9/2022).
Dia menjelaskan, baliho tersebut tersebar di daerah basis pemilih Prabowo, seperti Sumatera Barat, Aceh, Kalimantan Selatan, dan Madura. Gerindra, lanjutnya, juga telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib.
Selain itu, para kader Gerindra di berbagai daerah tersebut juga ditugaskan untuk menurunkan baliho-baliho yang dimaksud.
“Karena bukan kita yang pasang ya kita minta, instruksikan kepada seluruh kader di daerah tersebut dicopot, dan banyak juga,” ucapnya.