Bisnis.com, SOLO - China bisa ketar-ketir jika melihat bagaimana Kerajaan Inggris memperlakukan Taiwan di acara pemakaman Ratu Elizabeth II.
Dilansir dari Al Arabiya, Kerajaan Inggris memberikan perlakukan spesial kepada perwakilan Taiwan ketimbang China.
Laporan menyebut, Duta besar de facto Taiwan di London menerima "undangan khusus" untuk menandatangani buku belasungkawa untuk Ratu Elizabeth II.
Meski hanya berstatus duta besar, namun perlakukan yang diterima wakil Taiwan disamakan dengan ratusan pemimpin negara lainnya.
Inggris, seperti kebanyakan negara lain di Eropa, sebenarnya tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan yang diklaim China.
Taiwan yang diperintah secara demokratis telah dikeluarkan dari sebagian besar acara dan badan internasional karena keberatan yang diajukan Beijing.
Namun secara mengejutkan duta besar Taiwan, Kelly Hsieh, secara khusus diundang ke acara akbar pemakaman Ratu Elizabeth II yang dilaksanakan hari ini, Senin, 19 September 2022.
Kementrian Luar Negeri Taiwan mengatakan jika Hsieh telah "menikmati perlakuan yang sama seperti kepala negara, perwakilan dan anggota keluarga kerajaan dari negara lain yang telah pergi ke Inggris untuk berkabung”.
Hal ini berbeda dengan China. Meski Kerajaan Inggris juga secara resmi mengundang mereka, namun ada banyak pro dan kontra terkait undangan yang diberikan tersebut.
China mengirim Wakil Presiden Wang Qishan. Wang Qishan datang dengan pandangan berbeda dari Inggris karena sebelumnya, China telah memberi sanksi beberapa perwakilan parlemen Inggris yang mengkritik dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang.
China menyangkal adanya pelanggaran seperti yang dialamatkan Inggris kepada mereka.
Kedekatan Taiwan dan Inggris ini tentu menjadi alarm bagi China. Sebab Taiwan sejauh ini sudah menjalin kerjasama yang baik juga dengan AS.
Dalam acara tersebut, Inggris juga mengundang negara yang sering dikucilkan internasional lainnya seperti Korea Utara. Akan tetapi tidak dengan Rusia, Venezuela, Afganistan, Myanmar, Suriah dan Belarusia.