Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai sistem pemilihan langsung menimbulkan banyak masalah.
Menurutnya masalah tersebut muncul bagi masyarakat yang belum punya pengetahuan politik yang baik.
"Sistem pemilihan langsung ini bagi masyarakat yang belum memiliki literasi politik yang memadai ini menghadirkan berbagai masalah," ujar AHY dalam acara Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat, di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (24/8/2022).
Dia mencontohkan, saat ini politik uang masih sangat subur dipraktekkan saat ajang pemilihan langsung. Banyak masyarakat yang tak ragu memilih pemimpin karena diberi ganjaran uang dan sejenisnya.
Akibatnya, lanjut AHY, Pemilu menjadi sangat mahal. Calon pemimpin yang berkualitas namun tapi tak punya modal material pun menjadi terhalang untuk berlaga di pemilihan langsung.
"NKRI harga mati, tapi Pemilu dan Pilkada harga hidup. Ini bahaya," jelas AHY.
Oleh sebab itu, harap AHY, Pemilu ke depan harus berkualitas dan tidak mahal agar banyak pemimpin Indonesia lebih berkualitas.
Pada kesempatan yang sama, Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyampaikan pernyataan serupa. Menurutnya, tantangan ekonomi membuat banyak masyarakat Indonesia tergiur dengan politik uang.
"Tantangan ekonomi membuat mereka mengutamakan NPWP; Nomor Piro, Wani Piro," ujar Bamsoet.