Bisnis.com, JAKARTA - Parlemen India mulai memberikan suaranya untuk calon presiden baru pada Senin (18/7/2022).
Dilansir Channel News Asia pada Senin (18/7/2022), politisi perempuan, Droupadi Murmu dari suku Santhal menjadi kandidat unggul untuk jabatan tersebut. Murmu telah dinominasikan oleh Partai Bharatiya Janata pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi untuk posisi seremonial.
Jika terpilih, maka dia akan menjadi presiden suku pertama India dan presiden wanita kedua. Petahana, Ram Nath Kovind, adalah presiden kedua negara itu dari komunitas Dalit, bagian bawah sistem kasta Hindu.
Murmu yang berusia 64 tahun memulai karirnya sebagai guru sekolah di negara bagian Odisha timur sebelum terjun ke dunia politik. Dia telah memegang posisi menteri di pemerintahan negara bagian, dan menjadi gubernur negara bagian tetangga Jharkhand.
“Smt. Droupadi Murmu Ji telah mengabdikan hidupnya untuk melayani masyarakat dan memberdayakan orang miskin, tertindas serta terpinggirkan,” tulis Modi melalui akun resmi Twitter pada (21/6/2022), yang dilansir pada Senin (18/7/2022).
Sementara itu, saingan utama Murmu adalah politisi veteran Yashwant Sinha, mantan anggota BJP serta mantan menteri keuangan dan luar negeri, yang telah didukung oleh partai-partai oposisi termasuk Kongres.
Baca Juga
Dia sekarang menjadi kritikus vokal terhadap pemerintah Modi.
“Pemilihan Presiden tahun ini bukan kontes antara dua individu tetapi dua ideologi. Hanya satu pihak yang ingin melindungi ketentuan & nilai-nilai yang diabadikan dalam Konstitusi kita,” tulis Sinha pada akhir pekan ini di akun Twitternya.
Presiden India dipilih oleh hampir 5.000 anggota terpilih dari kedua majelis parlemen dan legislatif regional di seluruh negeri.
Setiap suara mereka ditimbang berdasarkan ukuran daerah pemilihannya dan kandidat diurutkan berdasarkan preferensi.
Jika tidak ada yang mendapat dukungan lebih dari 50 persen, maka kandidat dengan skor terendah akan dieliminasi dan suaranya didistribusikan kembali sampai seseorang mencapai sasaran.
Hasil akhir pemilihan presiden akan diumumkan akhir pekan ini.
Diketahui, Perdana Menteri India memegang kekuasaan eksekutif, tetapi presiden dapat mengirim kembali beberapa rancangan undang-undang parlemen untuk dipertimbangkan kembali. Presiden juga berperan sebagai pemandu dalam proses pembentukan pemerintahan.