Bisnis.com, JAKARTA - Laporan World Population Prospects 2022 yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan penduduk dunia akan mencapai delapan miliar pada 15 November 2022.
Jumlah tersebut, sebut Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, harus jadi pengingat untuk saling menghormati perbedaan yang ada. Tak hanya itu, menurut Guterres peningkatan populasi juga menandakan kemajuan pesat di bidang kesehatan, ditandai dengan perpanjangan rentang hidup individu serta pengurangan angka kematian ibu dan anak.
"Pada saat yang sama, ini jadi tanggung jawab kita bersama untuk merawat bumi dan momen untuk merenungkan kegagalan kita memenuhi janji kepada sesama,”ujar Guterres pada rilis resmi PBB, Senin (11/7/2022).
Di sisi lain, Guterres mengatakan bahwa dunia sedang dalam bahaya di antaranya pandemi Covid-19, krisis iklim, perang, konflik, kelaparan, dan kemiskinan.
Oleh karenanya, orang nomor satu di PBB mengingatkan agar setiap orang tetap teguh melindungi hak asasi manusia. Dia mendorong agar masyarakat dunia berkontribusi pada masa depan bersama untuk terciptanya kesetaraan dan solidaritas.
"Delapan miliar orang berarti delapan miliar kesempatan untuk menjalani kehidupan yang bermartabat dan berbahagia,”tandasnya.
Baca Juga
Dari laporan PBB, juga diproyeksi populasi dunia akan mencapai 8,5 miliar orang pada 2030 dan 9,7 miliar orang pada 2050. Pada 2080-an, jumlahnya bahkan mencapai sekitar 10,4 miliar orang.
Selain itu, India diprediksi akan melampaui China sebagai negara terpadat di dunia pada 2023.