Bisnis.com, JAKARTA - Badai Monsun yang melanda Bangladesh dan India dikabarkan menewaskan sedikitnya 59 orang.
Puluhan orang yang tewas tersebut tersambar petir dan tertimbun longsoran tanah.
Sementara itu, jutaan orang terjebak banjir dan regu penyelamat hingga saat ini masih berjuang untuk menjangkau mereka.
Dilansir dari BBC.com, Senin (20/6/2022), prakiraan cuaca di sejumlah wilayah negara tersebut menunjukkan bahwa banjir diperkirakan akan semakin parah dalam beberapa hari ke depan.
Pemerintah Bangladesh pun menggambarkan banjir baru-baru ini sebagai yang terburuk sejak 2004. Hujan yang tak henti-hentinya selama seminggu terakhir telah menggenangi sebagian besar wilayah timur laut negara itu. Kondisi itu diperparah oleh hujan lebat yang melintasi pegunungan di negara tetangga India.
Sebagian sekolah terpaksa diubah menjadi tempat penampungan sementara dan tentara dikerahkan untuk mengevakuasi warga yang terisolasi genangan air.
Baca Juga
"Seluruh desa tenggelam pada Jumat pagi dan kami semua terjebak di atap rumah," kata Lokman, yang keluarganya tinggal di desa Companiganj di Bangladesh.
Sementara itu, negara bagian Assam, lebih dari 1,8 juta orang terkena dampak banjir setelah hujan deras selama 5 hari.
Menteri Assam, Himanta Biswa Sarma mengatakan bahwa pihaknua telah menginstruksikan pejabat distrik untuk memberikan semua bantuanyang diperlukan kepada mereka yang terjebak banjir.