Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iduladha 1443 H Potensi Beda, 9 Juli atau 10 Juli 2022? Begini Penjelasan Ahli Astronomi  

BRIN memprediksi Hari Iduladha 1443 H berpotensi terjadi perbedaan, jatuh pada 9 Juli atau 10 Juli 2022.
Ilustrasi - Umat muslim melaksanakan shalat Idul Adha di alun-alun Masjid Raya Bandung, Jawa Barat, Jumat (31/7/2020). Masjid Raya Bandung menggelar shalat Idul Adha secara berjamaah dengan menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak serta wajib mengenakan masker guna mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Ilustrasi - Umat muslim melaksanakan shalat Idul Adha di alun-alun Masjid Raya Bandung, Jawa Barat, Jumat (31/7/2020). Masjid Raya Bandung menggelar shalat Idul Adha secara berjamaah dengan menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak serta wajib mengenakan masker guna mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi Hari Iduladha 1443 H berpotensi terjadi perbedaan, jatuh pada 9 Juli atau 10 Juli 2022.

Hal tersebut diungkap Profesor Riset Astronomi-Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin. Dia mengatakan, perayaan Iduladha tahun 2022 memiliki potensi perbedaan yakni pada 9 Juli dan 10 Juli.

Hal tersebut disebabkan karena ada dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia yaitu kriteria Wujudul Hilal dan kriteria Baru MABIMS.

“Kriteria Wujudul Hilal yang digunakan Muhammadiyah mendasarkan pada kondisi bulan lebih lambat terbenamnya daripada matahari,” kata Thomas dalam keterangan resminya di Jakarta, dikutip pada Rabu (8/6/2022).

Thomas menjelaskan, kriteria baru MABIMS mendasarkan pada batasan minimal untuk terlihatnya hilal (imkan rukyat atau visibilitas hilal), yaitu fisis hilal yang dinyatakan dengan parameter elongasi (jarak sudut bulan-matahari) minimum 6,4 derajat, dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.

Adapun, kriteria baru MABIMS digunakan Kementerian Agama dan beberapa ormas Islam.

“Pada saat magrib, 29 Juni 2022, di Indonesia posisi bulan sudah di atas ufuk. Artinya kriteria Wujudul hilal telah terpenuhi. Itu sebabnya Muhammadiyah di dalam maklumatnya menyatakan 1 Dzulhijjah 1443 jatuh pada 30 Juni 2022, dan Iduladha jatuh pada 9 Juli 2022," kata Thomas.

Sementara itu, lanjut Thomas hari libur nasional menyatakan Iduladha 1443 jatuh pada 9 Juli 2022 masih didasarkan pada kriteria lama MABIMS yakni tinggi minimal 2 derajat dan elongasi 3 derajat atau umur bulan 8 jam.

Hal tersebut dikarenakan agenda libur nasional masih mengikuti surat keputusan bersama (SKB) yang ditetapkan pada 2021. Kriteria MABIMS ini baru ditetapkan pada 2022.

Thomas melanjutkan, bahwa mengacu pada  garis tanggal kriteria baru MABIMS, menunjukkan bahwa di Indonesia pada saat magrib 29 Juni 2022, tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat.

“Artinya, hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafak yang masih cukup kuat. Akibatnya, hilal tidak mungkin dapat dirukyat. Secara hisab imkan rukyat (visibilitas hilal), data itu menunjukkan bahwa 1 Dzulhijjah 1443 akan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Iduladha jatuh pada 10 Juli 2022,” katanya.

“Konfirmasi rukyat akan dilakukan pada 29 Juni dan diputuskan pada sidang itsbat awal Dzulhijjah 1443, yang waktunya akan diinformasikan lebih lanjut oleh Kementerian Agama,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper