Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkes Sebut Masyarakat Eropa Sudah tidak Takut Covid-19

Menurut Budi, berbeda dengan orang Eropa yang sudah tidak takut terkena Covid-19. Orang Asia justru lebih takut terhadap Covid-19.
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas, Senin (10/05/2021), di Jakarta - Humas Setkab/Rahmat
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas, Senin (10/05/2021), di Jakarta - Humas Setkab/Rahmat

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini banyak negara Eropa yang sudah melakukan relaksasi terhadap pandemi Covid-19. Pasalnya, kata dia masyarakat Eropa sudah tidak takut terhadap Covid-19.

"Kenapa Eropa sudah relaksasi? Ini saya ingin sampaikan bahwa transisi dari pandemi ke endemi itu tidak 100 persen faktor kesehatan. Itu banyak faktor sosial, politik, ekonomi, budaya juga. Kenapa kita lihat Eropa sudah cukup melonggarkan?" kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI yang ditayangkan virtual, Rabu (23/3/2022).

Menurut Budi, berbeda dengan orang Eropa yang sudah tidak takut terkena Covid-19. Orang Asia justru lebih takut terhadap Covid-19.

"Kita bisa lihat dari survei yang dilakukan di sini adalah bahwa orang Eropa itu sudah capek, sudah tidak takut kena Covid-19 dibandingkan yang lainnya. Orang Asia masih lebih takut terhadap Covid-19, takut terkena dan takut wafat," jelas Budi.

Budi menyebut beberapa negara pun sudah melonggarkan restriksi, di antaranya Inggris, Swedia, Norwegia, Denmark, dan Spanyol. Budi mengatakan tekanan politik masyarakat dari negara tersebut tinggi sehingga melonggarkan protokol kesehatan.

"Karena tekanan politik masyarakatnya tinggi, karena tekanan sosial masyarakatnya tinggi terhadap pemerintah dan parlemennya mereka yang notabene adalah dipilih oleh rakyat," tuturnya..

"Ini ada beberapa negara yang melonggarkan restriksi, seperti Inggris, Swedia, Norway, Denmark, Spanyol. Nanti saya bisa tunjukkan bahwa angkanya mereka masih tinggi, cuma tekanan politiknya sudah besar sekali, sehingga akhirnya melonggarkan protokol kesehatan, dan ini adalah satu realitas yang kita hadapi bahwa transisi dari pandemi endemi tidak murni dari sektor kesehatan, tapi ada pertimbangan-pertimbangan sosial-politik," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper