Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Miris! Ratusan Siswa Terperangkap Perang Rusia Ukraina, Ini Kondisinya

Perang Rusia Ukraina telah membuat kondisi fisik dan mental siswa sekolah semakin lemah, ditambahkan minimnya pasokan makanan.
Warga Ukraina yang mengungsi berada di Siret, Rumania, Selasa (1/3/2022). REUTERS/Stoyan Nenov
Warga Ukraina yang mengungsi berada di Siret, Rumania, Selasa (1/3/2022). REUTERS/Stoyan Nenov

Bisnis.com, JAKARTA – Invasi Rusia di Ukraina telah membuat banyak banyak pelajar terjebak di Kota Sumy, sehingga kekurangan air bersih dan makanan.

Tercatat ada sekitar 1.200 pelajar internasional yang terjebak di Kota Sumy dan mengharapkan bantuan seperti evakuasi dan pangan. 

Mengutip dari The Guardian, Selasa (08/3/22) siswa yang terkepung di Sumy telah kehabisan air, kadang-kadang mereka mendidihkan es untuk mereka minum, dan juga kehabisan makanan. Dalam keputusasaan, mereka banyak yang berpikir untuk melakukan perjalanan berbahaya ke luar kota ke Poltava, 110 mil ke selatan. 

Salah satu, koordinator mahasiswa di Sumy State University bernama Renish Joseph mengatakan sudah tidak ada air mengalir di asrama selama berhari-hari dan ketegangan semakin tinggi. Terlebih dua tahun dihadapkan dengan Covid, mereka langsung dihadapkan lagi dengan invasi ini dan membuat mental siswa tidak karuan.

“Hal-hal buruk terjadi di sini, besok adalah hari ke-14. Terdapat siswa yang baru berusia 17 atau 18 tahun, ini adalah pertama kalinya dalam hidup mereka menghadapi situasi seperti ini. Perang ini terjadi setelah dua tahun berhadapan dengan Covid sehingga fisik dan mental para siswa sangat tertekan dan sangat lelah,” ucap Joseph dilansir dari The Guardian.

Selain itu, Joseph juga mengatakan bahwa para siswa yang berada di asrama Kota Sumy sudah mulai yang terkena masalah psikologis yang buruk. Pada malam hari, mereka akan mulai menangis atau mondar-mandir.

Tanpa air mengalir untuk diminum, mandi atau toilet, Joseph mengatakan para siswa bergantung pada sukarelawan yang datang ke asrama setiap hari dengan ribuan liter air.

“Para siswa mengumpulkannya dalam botol air dan menggunakannya untuk segala hal, minum dan kebersihan pribadi. Ini sangat membuat putus asa,” pungkasnya.

Dia mengatakan mereka pergi keluar untuk makan di pagi hari tetapi harus mengantri berjam-jam di luar supermarket dalam suhu beku dan persediaan makanan di dalam toko hampir habis.

Sejauh ini, Jospeh mengatakan pertempuran tetap terjadi di pinggiran Sumy dan tidak di kota, tetapi dia khawatir bahwa persepsi di antara penduduk setempat bahwa siswa asing mungkin kaya dapat membahayakan mereka.

Di sisi lain, tentara Ukraina telah memperingatkan siswa yang mencoba pergi untuk tinggal di asrama. Perjalanan melewati pinggiran Sumy ke Poltava akan membahayakan para siswa tersebut, terlebih masih ada gencatan senjata di pinggran kota Sumy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper