Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil 8 orang terkait dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa serta perizinan di Penajam Paser Utara yang menjerat Bupati nonaktif Abdul Gafur Mas’ud.
Para saksi yang diperiksa adalah direktur dari berbagai perusahaan, salah satunya Direktur PT Indoloka Mining Resources.
“Saksi pertama adalah Direktur PT Harapan Bersama Pasir Kwarsa dan PT Prima Surya Silica Amatdin Tamin. Kedua, Direktur PT Baluminung Makmur Sejahtera Siti Audibah. Ketiga, Direktur PT Indoloka Minning Resources Suwandi Taslim,” kata Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri Kamis, (24/2/2022).
Ali menjelaskan bahwa saksi selanjutnya adalah Muchtar selaku peminjam bendera CV Tahrea Karya Utama. Lalu, Endang Fitriani dari CV Karya Taka Cont dan kontraktor CV Jazirah Barokah Andi Munjibal.
“Ketujuh adalah Alfin selaku driver Asdarussalam. Terakhir Direktur Utama PT Handaitolan Babussalam Hartisyarifuddin Andi Syarifuddin,” jelasnya.
Atas kasus ini, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Penajam Paser Utara bersama beberapa kepala dinas (kadis) dan sekretaris daerah (sekda). Bendahara Umum Demokrat juga kena ringkus.
“Kegiatan tangkap tangan atas dugaan tindak pidana korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji oleh penyelenggara negara atau yang mewakili terkait dengan kegiatan pekerjaan pengadaan barang dan jasa serta perizinan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur tahun 2021-2022,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Kamis (13/1/2022).
Alex menjelaskan bahwa pada OTT ini KPK mengamankan 11 orang Rabu malam di Jakarta dan Kalimantan Timur.
Semuanya adalah Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara Periode 2018-2023 Abdul Gafur Mas'ud (AGM) dan orang kepercayaan AGM, yakni Nis Puhadi, Supriadi, Rizky, serta Asdar
Lalu, Plt Sekda Kabupaten Penajam Paser Utara Muliadi beserta istrinya Welly, Kadis Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Penajam Paser Utara Edi Hasmoro, dan Kepala Bidang Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara Jusman.
Selanjutnya, Bendahara Umum DPC Partai Demokrat Balikpapan Nur Afifah Balqis dan Achmad Zuhdi alias Yudi sebagai swasta.
Alex menuturkan bahwa para tersangka atas kasus ini adalah Achmad Zuhdi sebagai pemberi. Sedangkan sebagai penerima ada lima orang.
“AGM, MI [Mulyadi], EH [Edi Hasmoro], JM [Jusman], dan NAB [Nur Afifah Balqis],” jelasnya.