Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Circulate Capital Cegah Polusi Plastik di Indonesia

Circulate Capital melakukan investasi di Prevented Ocean Plastic Southeast Asia untuk mencegah polusi plastik di Indonesia.
Ilustrasi pengolahan limbah plastik./ Dok. Circulate Capital
Ilustrasi pengolahan limbah plastik./ Dok. Circulate Capital

Bisnis.com, JAKARTA - Circulate Capital mengumumkan bahwa Circulate Capital Ocean Fund (CCOF) telah berinvestasi di perusahaan Prevented Ocean Plastic Southeast Asia. Perusahaan yang bergerak dalam pengumpulan dan daur ulang limbah plastik ini tengah memelopori model mata rantai pengelolaan limbah plastik yang inovatif.

Prevented Ocean Plastic Southeast Asia adalah hasil kerja sama yang unik antara PT Polindo Utama (Polindo), Bantam Materials Ltd (Bantam Materials), dan Circulate Capital. Perusahaan ini berkomitmen untuk memperluas infrastruktur daur ulang di Indonesia secara strategis, terutama di wilayah yang kurang atau tidak memiliki infrastruktur pengelolaan limbah plastik.

“Kami sangat antusias untuk dapat turut berinvestasi di Prevented Ocean Plastic Southeast Asia dalam membangun jaringan pengumpulan sampah plastik yang unik dan efektif mengatasi tantangan infrastruktur tersebut," kata Pendiri dan CEO Circulate Capital Rob Kaplan dalam siaran pers, Selasa (19/1/2022).

Terlebih, lanjutnya, Prevented Ocean Plastic Southeast Asia akan memenuhi permintaan pasar yang sudah mulai terbuka dan menerima penggunaan plastik daur ulang bekualitas tinggi dan traceable. Proyek ini berpotensi menjadi blueprint infrastruktur daur ulang dan ekonomi sirkular terbaik di kelasnya dan di seluruh kawasan Asia Tenggara.

Melalui pendanaan dari CCOF, Prevented Ocean Plastic Southeast Asia akan membangun rantai nilai pengumpulan dan daur ulang plastik yang sistematis di beberapa wilayah pesisir luar Jawa, terutama di wilayah Kalimantan dan Sulawesi.

Sebagai bagian dari rencana ini, 12 pusat pengumpulan limbah plastik dan tiga pusat agregasi dengan skala yang lebih besar akan dibangun.

Sementara, CEO Polindo Daniel Law mengatakan kerja sama ini memungkinkan untuk mengembangkan infrastruktur pengumpulan sampah yang dapat memenuhi banyaknya permintaan komoditas daur ulang plastik yang traceable.

"Kami percaya bahwa ini adalah kesempatan untuk mengatasi sekaligus mengoptimalkan logistik pengumpulan dan pemilahan limbah plastik, di mana biasanya lebih rumit di daerah-daerah terpencil sekitar Indonesia," kata Daniel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper