Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyetujui vaksinasi dosis lanjutan atau vaksin booster.
“Vaksinasi booster sendiri Pak Presiden sudah menyetujui dan akan ada konferensi pers khusus oleh beliau untuk mengupdate vaksinasi booster ini,” kata Budi dalam jumpa persnya, dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (10/1/2022).
Sayangnya, Budi tidak menjelaskan secara detail soal informasi yang akan disampaikan Presiden Jokowi terkait program vaksin Booster.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat 5 jenis vaksin Covid-19 sebagai booster. Pelaksanaan perdana vaksin booster untuk masyarakat umum akan digelar 12 Januari mendatang.
"Dalam hal ini ada lima vaksin yang telah mendapatkan EUA," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers, Senin (10/1/2022).
Adapun, kelima jenis vaksin yang telah mendapat izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM untuk booster antara lain adalah CoronaVac (Sinovac), Pfizer, AstraZeneca, Moderna, Zifivax.
Dalam kesempatan tersebut, Penny juga mengatakan pemberian rekomendasi vaksin booster Covid-19 ini sudah mendapat rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).
Persetujuan pemberian izin ini diberikan untuk skema homologus atau penyuntikan dosis ketiga dengan merek yang sama dengan dua dosis sebelumnya.
Ke depannya, ada dua skema pemberian vaksin booster di Indonesia yakni gratis dan mandiri atau berbayar. Untuk skema mandiri, Kemenkes belum mengeluarkan aturan lebih lanjut mengenai harga dan jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan.
Program vaksin booster ini akan menyasar golongan warga lanjut usia (lansia) terlebih dahulu dan kelompok peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan yang akan mendapatkan booster secara gratis.