Gotong Royong Sebagai Modal Sosial
Karena belum ada metode tunggal yang berhasil di seluruh dunia untuk menangani pandemi itu melalui berbagai tindakan fisik, penulis menilai perlu agaknya melirik sebuah kearifan lokal asli Indonesia yang ada pada nilai dasar falsafah Pancasila, yakni semangat gotong royong.
Lalu, apa hubungan antara gotong-royong dengan efektivitas penanganan pandemi Covid-19?
Tesis Bung Karno tentang nilai-nilai gotong royong sebagai suatu nilai yang hidup dalam sanubari bangsa Indonesia saat ini terbukti dengan hasil survei lembaga Charities Aid Foundation (CAF) World Giving Index 2018. Menurut hasil survei tersebut, bangsa Indonesia menempati urutan pertama sebagai bangsa yang dikenal paling dermawan di seluruh dunia.
Hal itu membuktikan bahwa jiwa gotong royong, tolong menolong, dan solidaritas sosial bangsa Indonesia yang tergambar dalam pepatah “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing” itu adalah jiwa bangsa yang hidup di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Direktur Eksekutif Reform Institute, Yudi Latief dalam sebuah acara Focus Group Discussion yang digelar Majelis Permusyawaratan Rakyat (4/10/2021) mengatakan bahwa gotong royong yang ada dalam Pancasila sebagai modal ideologis dan sosiologis bangsa Indonesia sangatlah besar untuk dikembangkan menjadi partisipasi sosial.
Gotong royong merupakan energi bangsa dalam menghadapi penularan dan pencegahan pandemi Covid-19. Begitu juga dengan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkannya. Yudi mengatakan modal sosial itu telah mampu menggerakkan kekuatan kolektif bangsa untuk bersama-sama mengatasi pandemi Covid-19 ini.
“Jiwa gotong royong yang hidup subur di hati rakyatnya dapat menjadi energi nasional yang positif, solid dan koheren dalam menangani pandemi ini. Boleh dikatakan inilah dokter yang mumpuni menghadapi pandemi Covid-19,” ujarnya.
Karena itulah, kesatupadanan antar lembaga pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan kontrak sosial sebagaimana telah disepakati oleh para pendiri bangsa, menjadi kata kunci bagi bangsa Indonesia untuk mampu mengatasi berbagai macam bencana dan krisis.
Karena itu juga, tidak salah kalau dikatakan bahwa bangsa Indonesia harus kembali kepada jati diri bangsa dan mengamalkan Pancasila yang di dalamnya terdapat semangat gotong-royong sebagai obat mujarab dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Karena melalui gotong royong sebagai semangat dari nilai Pancasila itulah kita bisa kuat dan bisa melewati pandemi ini," ujar Yudi.