Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konflik KKB di Papua Tak Kunjung Usai, MPR Singgung Penanganan Aparat

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid angkat bicara menyikapi konflik KKB di Papua.
Gedung sekolah, rumah guru dan gedung lama puskesmas Mayuberi, di Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, tinggal menyisakan puing setelah dibakar hingga rata dengan tanah oleh KKB pada Minggu (2/5/2021)./Antara/HO/Humas Polda Papua
Gedung sekolah, rumah guru dan gedung lama puskesmas Mayuberi, di Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, tinggal menyisakan puing setelah dibakar hingga rata dengan tanah oleh KKB pada Minggu (2/5/2021)./Antara/HO/Humas Polda Papua

Tanggapan MPR terkait konflik di Papua.

MPR buka suara

Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid angkat bicara menyikapi konflik KKB di Papua.

Menurutnya, untuk menyikapi persoalan tersebut harus dicari akar masalahnya. Salah satunya dengan menumpas jaringan penyuplai senjata api ke KKB.

"Menurut saya akar (persoalan) yang harus kita cari, salah satunya adalah jejaring mereka harus diputus, termasuk jaringan untuk mendapatkan senjata," kata Jazilul dilansir dari Antara, Selasa (14/9/2021).

"Saya harap pendekatan yang dilakukan untuk mengatasi konflik di Papua lebih holistik dan lebih canggih sehingga KKB di Papua dapat ditumpas hingga ke akar-akarnya," tambahnya.

Kritik penanganan aparat

Jazilul menilai, penanganan keamanan yang dilakukan aparat di Papua dianggap tidak maksimal.

Menurutnya, konflik yang berkepanjangan dan selalu berulang di Papua menunjukkan kurang canggihnya aparat dalam melakukan pemetaan lapangan sekaligus memitigasi dan mengantisipasi setiap gerakan KKB.

Dalam hal senjata yang digunakan KKB misalnya, dikatakan, tidak mungkin diproduksi di Papua. Sehingga, mestinya bisa ditelusuri pemasoknya.

"KKB bukan kelompok yang terlalu besar, semestinya TNI yang sedemikian besar bisa menumpas ini sampai ke akar-akarnya sehingga tidak terus muncul setiap tahun, setiap musim. Salah satunya mencari otak dan penyuplai senjata darimana mereka mendapatkan senjatanya," katanya.

Halaman Sebelumnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper