Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua KPK Firli Bahuri Klaim Tak Pernah Terlibat Konflik Kepentingan

Meski sempat disidang oleh Dewas KPK, Firli memastikan bahwa dirinya tak pernah terlibat konflik kepentingan di lembaganya saat ini.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri memberikan keterangan pers seusai Pelantikan Pegawai di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (1/6/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri memberikan keterangan pers seusai Pelantikan Pegawai di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (1/6/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengklaim tak pernah memiliki konflik kepentingan dengan lembaga yang dia pimpin saat ini.

Hal itu disampaikan Firli saat memberikan materi kuliah umum di Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Lembaga Pendidikan & Pelatihan Kepolisian Republik Indonesia ke-30 tahun 2021 belum lama ini.

"Saya tidak pernah memiliki Conflict of Interest dengan lembaga saya, sampai saat ini di KPK pegangannya hanya satu adalah tujuan negara karena tidak ada satu individu pun yang bisa melepaskan diri dari tujuan negara,” kata Firli dilansir dari laman resmi KPK, Kamis (2/9/2021).

Firli salam acara itu menyampaikan hal-hal yang terkait dengan pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di KPK, antara lain peran KPK dalam mewujudkan Indonesia yang bersih dari korupsi.

Salah satu strategi KPK, jelasnya, adalah ikut berkontribusi dalam prioritas nasional. Dari tujuh prioritas nasional, ada empat prioritas yang dapat dikerjakan oleh KPK.

Keempatnya yaitu memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan, meningkatkan SDM yang berdaya saing, memperkuat infrastruktur dan mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar, serta memperkuat stabilitas politik, hukum, keamanan, HAM, dan transformasi pelayanan publik

Firli juga menerangkan mengenai strategi pemberantasan korupsi melalui pendidikan. Katanya, pendidikan masyarakat bagi KPK merupakan bentuk pemberantasan yang semakin penting, karena lanjutnya, pendidikan dapat langsung menyentuh ke individu masuk melalui budaya berpikir sehingga orang tahu dan memahami apa itu korupsi, bahaya korupsi, serta tentunya tidak ingin melakukan korupsi.

“Baru kemudian di akhir ada penindakan yang tetap kami jalankan,” tutupnya.                                          


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Sumber : KPK
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper