Bisnis.com, JAKARTA - Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyebut pandemi Covid-19 masih jauh untuk masuk ke fase endemi.
Dia pun mengingatkan agar pemerintah dan masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan karena tingkat penularan Covid-19 masih tinggi.
"Masih jauh untuk masuk ke fase endemi. Tingkat penularan Masih tinggi. Jangan jumawa!," kata Pandu dikutip dari akun Twitternya, Minggu (29/8/2021).
Dia mengatakan mobilitas penduduk yang mulai meningkat berpotensi menyebabkan kasus Covid-19 kembali naik.
"Liburan Natal & Tahun Baru potensial terjadi lonjakan lagi. Perlu pengetatan agar tidak terjadi mobilitas nataru," ujarnya.
Masih jauh untuk masuk ke fase endemi. Tingkat penularan Masih tinggi. Jangan jumawa! Peningkatan aktifitas penduduk berpotensi bisa naik, tidak jadi turun terus. Liburan Natal & Tahun Baru potensial terjadi lonjakan lagi. Perlu pengetatan agar tidak terjadi mobilitas nataru. pic.twitter.com/EfTpQfqlqW
— Juru Wabah ?? (@drpriono1) August 29, 2021
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa pemerintah akan menyiapkan langkah-langkah yang mengasumsikan Covid-19 tidak akan hilang begitu saja dalam waktu cepat, tetapi akan menjadi endemi.
"Artinya nanti akan menjadi wabah yang sifatnya sporadis di tempat-tempat tertentu seperti flu, demam berdarah, dan seterusnya," kata Muhadjir dikutip dari keterangan resmi, Minggu (29/8/2021).
Menko PMK menyebut tidak ada pilihan lain saat ini selain disiplin menjalankan protokol kesehatan. Terlebih, menjadikan protokol kesehatan sebagai bagian kehidupan sehari-hari terutama memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.
Di samping itu, pemerintah juga terus melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kondisi tersebut akan berlangsung sampai penanganan Covid-19 dianggap betul-betul terkendali.
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito angkat bicara terkait prediksi yang menyebut bahwa Covid-19 akan menjadi endemi di masa mendatang.
Berdasarkan survei Majalah Nature di 2021, 89 persen ilmuwan menganggap SARS-CoV-2 atau virus yang menyebabkan Covid-19 akan menjadi endemi.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan bahwa virus SARS-CoV-2 alias Covid-19 akan tetap ada.
“Endemi dapat digambarkan sebagai situasi dimana kasus terkendali, namun bukan berarti virusnya hilang sepenuhnya,” kata Wiku dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube Setpres, Kamis (19/8/2021).
Kondisi pandemi bisa bertransisi menjadi endemi, sambung Wiku, adalah jika kekebalan masyarakat meningkat terhadap virus seiring dengan akselerasi vaksinasi maupun infeksi alamiah.
Menurutnya, dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan vaksinasi yang masif, pemerintah berharap kondisi endemi bisa tercapai secepatnya.