Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti meminta pemerintah menunda program produksi laptop Merah Putih.
Hal itu disampaikan Susi melalui akun twitter pribadinya (@susipudjiastuti). Dia yang menautkan postingan salah satu pemberitaan yang menjelaskan bahwa harga obat terapi Covid-19 di pasar daring naik berkali lipat.
“Tunda program beli / produksi laptop... dulukan semua hal yg bisa mempercepat penyelesaian penularan dan penyembuhan pasien covid, nakes dan faskes .. please please please,” tulis @susipudjiastuti pada, Senin (26/07).
Tunda program beli / produksi laptop... dulukan semua hal yg bisa mempercepat penyelesaian penularan dan penyembuhan pasien covid, nakes dan faskes .. please please please ??? https://t.co/PjiTNeUPiV
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) July 26, 2021
Susi menganggap rencana pemerintah memproduksi atau membeli laptop Merah Putih untuk saat ini bukanlah hal yang terpenting. Masih ada yang sangat mendesak yakni menangani dan mengurangi laju penyebaran virus Covid-19.
Tanggapan Susi tentu mendapat respon yang baik dan banyak netizen yang juga setuju dengan usulan Susi tersebut. Ada pula netizen yang melampirkan berbagai meme sindiran perihal pemerintah yang lebih mendahulukan memproduksi laptop dibandingkan menangani penyebaran Covid-19.
"Pending dulu...Takutnya dijadikan kesempatan para mafia2 .. Untuk nambah kekayaannya..," tulis akun Twitter @ismail61822334.
Pemerintah Indonesia diketahui tengah berupaya dalam pengadaan laptop Merah Putih dalam jumlah besar. Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investivasi juga berharap hal ini dapat diluncurkan dalam waktu dekat.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan bahwa produksi pengadaan laptop Merah Putih ini menyiapkan anggaran sebanyak Rp17 triliun.
Berdasarkan data dari bisnis.com, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim juga telah membeli 190.000 unit laptop senilai Rp1,3 triliun pada tahun ini. Laptop karya anak bangsa ini direncanakan akan dikirimkan ke sekitar 12.000 sekolah di segala jenjang.