Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sistem WFH di Asia Mulai Pudar, Perusahaan Mulai Kembali ke Kantor

Sejumlah pasar perkantoran di Asia mulai memperlihatkan sinyal pemulihan sejalan dengan ekonomi yang mulai beranjak ke level positif.
Gedung perkantoran Asia Square Tower di pusat finansial Singapura, foto file 2016./Reuters
Gedung perkantoran Asia Square Tower di pusat finansial Singapura, foto file 2016./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Meski pandemi Covid-19 masih mengamuk di Asia, tetapi sejumlah perusahaan mulai berancang-ancang untuk kembali ke kantor.

Berdasarkan survei CBRE Group Inc., banyak perusahaan di Asia yang berencana untuk menambah ruangan kantor dalam beberapa tahun mendatang.

Survei itu menemukan 66 persen responden perusahaan di Asia menargetkan penambahan ruangan kantor dalam kurun 3 tahun ke depan, dari sekitar 28 persen responden pada Oktober lalu.

Sebaliknya, hanya 35 persen perusahaan multinasional yang berencana menambah ruangan kantornya ke depan.

Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa ketika pandemi usai, lebih banyak perusahaan di Asia yang mempertahankan ritme bekerja tradisional ketimbang perusahaan Eropa dan Amerika Serikat.

“Perusahaan barat sejalan dengan kantor pusat mereka yang masih mengadopsi sistem bekerja dari rumah. Perusahaan Asia justru masih mempertahankan tradisi tradisional dan konservatif,” kata Kepala Penelitian CBRE Asia Pasifik Ada Choi, dikutip dari Bloomberg, Kamis (22/7/2021).

Perusahaan tersebut melakukan survei kepada 109 perusahaan di Asia, termasuk sektor properti, teknologi, dan keuangan, sepanjang Mei hingga Juni lalu.

Sejumlah pasar perkantoran di Asia mulai memperlihatkan sinyal pemulihan sejalan dengan ekonomi yang mulai beranjak ke level positif.

Berdasarkan data Jones Lang LaSalle, volume sewa di Hong Kong tercatat naik 69 persen pada kuartal II/2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Data yang sama juga menunjukkan harga sewa perkantoran tingkat A di Singapura tumbuh 1,2 persen pada kuartal kedua tahun ini dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper