Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cuaca Indonesia 14 Juli 2021, Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Sejumlah Provinsi  

BMKG meminta masyarakat di NTT untuk mewaspadai potensi angin kencang di wilayah Pulau Timor, Pulau Rote, Pulau Sabu, dan Pulau Sumba.
Hujan lebat disertai petir melanda kawasan kampung nelayan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (27/12/2018)./ANTARA-Dedhez Anggara
Hujan lebat disertai petir melanda kawasan kampung nelayan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (27/12/2018)./ANTARA-Dedhez Anggara

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yang dapat terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia pada Rabu (14/7/2021).

Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang seperti di Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, Gorontalo.

Kemudian, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Papua.

Selain itu, juga di Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan dan Sumatra Selatan.

Khusus di wilayah DKI Jakarta pada hari sama cendrung cerah dan cerah berawan di seluruh wilayah sejak pagi hingga malam hari.

Begitu pula di Jawa Barat yang cenderung cerah berawan sejak pagi hari dan hingga malam hari di seluruh kabupaten/kota.

BMKG meminta masyarakat di NTT untuk mewaspadai potensi angin kencang di wilayah Pulau Timor, Pulau Rote, Pulau Sabu, dan Pulau Sumba.

BMKG juga meminta masyarakat waspada akan potensi kebakaran lahan. Sebelumnya, BMKG melaporkan sejumlah wilayah di Indonesia menghadapi curah hujan tinggi, kendati telah memasuki musim kemarau.

"BMKG mencatat adanya peningkatan curah hujan yang berdampak pada terjadinya banjir di beberapa wilayah di Indonesia terutama di wilayah Sumatra bagian Utara (Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat) dan wilayah Ambon (Maluku)," ujar Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala Putra.

Agie mengatakan hal ini disebabkan oleh adanya aktivitas beberapa gelombang atmosfer, seperti MJO (Madden Julian Oscillation) yang sejak 3 Juli ini memasuki kuadran 3 (Samudera Hindia).

"Keberadaan gelombang atmosfer yang selalu bergerak ke arah timur ini secara tidak langsung berpengaruh pada peningkatan jumlah uap air khususnya di wilayah-wilayah yang paling dekat dengan wilayah perairan Samudera Hindia seperti wilayah Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat," ujar dia melanjutkan.

Selain MJO, Agie mengatakan Gelombang Rossby Ekuatorial dan Gelombang Kelvin beberapa hari yang lalu juga sedang aktif di wilayah Sumatra bagian Utara.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper