Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mengingatkan pemerintah akan pentingnya sosialisasi dan edukasi terkait manfaat vaksinasi anak kepada orang tua melalui lintas kementerian, lembaga maupun pemangku kepentingan lainnya.
Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim mengatakan tanpa melibatkan pihak-pihak seperti Kemenkes, Kemendikbudristek, Kemenag, Pemda, sekolah, para wali kelas dan media massa akan sulit menyampaikan informasi tersebut kepada orang tua secara jelas dan komprehensif.
Dengan kerlibatan para pemangku kepentingan itu, misalnya melalui iklan layanan masyarakat, minat orang tua agar anak mereka divaksinasi akan meningkat.
Demikian juga dengan organisasi Komite Sekolah atau Persatuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG) yang tidak kalah pentingnya untuk membantu sosialisasi tersebut, ujar Satriwan.
Setidaknya bagaimana prosedur/teknis vaksinasi siswa, syaratnya serta bagaimana cara pendaftaran dan tempat vaksinasi harus dipahami oleh orang tua, ujarnya dalam keterangannya kepada Bisnis, Senin (12/7/2021).
“Kami juga meminta sekolah-sekolah proaktif berkoordinasi dengan lembaga terkait seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan untuk penjadwalan vaksinasi siswa,” ujarnya merujuk pada sejumlah rekomendasi yang dikeluarkan Lembaga tersebut.
Baca Juga
Bahkan sekolah dapat juga berinisiatif membangun kerja sama dengan organisasi Ikatan Alumni atau ormas maupun BUMN dan pihak swasta untuk menyelenggarakan vaksinasi gratis bagi anak secara mandiri.
Terkait soal vaksinasi mandiri, lebih jauh Satriwan mengatakan bahwa inisiatif vaksinasi mandiri oleh sekolah dapat menjadi solusi sederhana.
“Tentu tetap dalam pengawasan Pemda. Contohnya beberapa sekolah swasta dan negeri di DKI Jakarta melakukan kerjasama inisiasi bersama dengan organisasi alumni, organisasi masyarakat dan BUMN,” katanya.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menegaskan vaksinasi pada anak usia 12-17 tahun tidak akan dikomersialisasi karena Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru merekomendasikan vaksin Sinovac.
“Sampai saat ini tidak mungkin vaksin mandiri karena vaksin yang direkomendasikan Sinovac. Ini jelas dipakai dalam program pemerintah dan akan diberikan secara gratis,” ujar Nadia.