Bisnis.com, JAKARTA - Media sosial twitter diramaikan dengan cuitan meteor jatuh di Gunung Merapi. Kejadian itu, disebutkan terjadi kemarin, Jum'at 27 Mei 2021.
Cuitan itu juga dibagikan oleh akun @merapi_uncover yang dituliskan merupakan hasil jepretan dari Gunarto Song.
Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi, Kali Adem, Cangkringan, Yogyakarta(27 Mei 2021)
— IG: Merapi_Uncover (@merapi_uncover) May 28, 2021
?: Gunarto_song pic.twitter.com/HurolW5a04
Cuitan itupun ditanggapi ratusan pengikutnya. Namun, kebanyakan menyangsikan jika itu merupakan sebuah meteor.
Dikutip dari akun instagram Lapan, untuk periode 27 Mei 2021 memang masih ada fenomena hujan meteor.
Menurut informasi mereka, puncak hujan meteor terjadi pada 6 Mei 2021 lalu yang merupakan puncak hujan eta aquarid.
Adapun hujan meteor eta aquarid terjadi pada periode 19 April 2021, hingga 28 Mei 2021 dan puncak aktivitasnya terjadi pada 6 Mei 2021 pada pukul 19.00 WIB.
Hujan meteor ini dinamai berdasarkan titik radian yang terletak di konstelasi aquarius.
Hujan meteor aquarid ini berasal dari sisa debu komet Halley yang mengorbit matahari setiap 76 tahun sekali.
Namun, hingga saat ini belum dipastikan apakah sinar cahaya di Merapi itu benar sebuah meteor.