Bisnis.com, JAKARTA -- Mantan Wali Kota Solo yang juga Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo ikut menyoroti panas dingin hubungan antara Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani dan DPD PDIP Jateng.
Rudy sangat menyayangkan Ganjar Pranowo sebagai kader partai tidak diundang dalam acara pengarahan oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani kepada kader se-Jateng di Semarang.
Padahal, lanjut Rudyatmo, undangan yang dikirim tersebut untuk kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP, anggota Fraksi PDIP Provinsi Jateng, dan anggota DPR RI.
"Saya kemudian menghubungi Gubernur Ganjar Pranowo, dan menanyakan kenapa tidak hadir," kata Rudyatmo dilansir dari Antara, Senin (24/5/2021).
Seandainya Ganjar Pranowo mempunyai kesalahan menurut penilaian DPD dan DPP PDIP, dia menegaskan bahwa Gubernur Jateng Ganjar Pranowo hingga detik ini masih menjadi kader PDIP.
Menurut Rudyatmo, tidak diundangnya Gubernur Jateng ini harus segera dicarikan solusinya. Gubernur harus dipanggil oleh pengurus DPD PDIP Jateng, dan kedua dibicarakan atau diselesaikan secara internal serta tidak dipublikasikan melalui media.
Baca Juga
"Jika Gubernur itu dianggap salah atau tidak sesuai dengan aturan partai, diberikan surat peringatan satu hingga tiga kali," kata Rudyatmo yang juga sebagai sesepuh PDIP di Kota Surakarta.
Menurut Rudyatmo, jika Gubernur dinilai sudah melewati batas apakah beliau sudah dipanggil, misalnya terkait dengan survei capres. Padahal, itu bukan kemauan Gubernur.
Mantan Wali Kota Solo itu berharap Ketua DPD PDIP Jateng yang notabene Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu segera mengambil langkah yang bijaksana untuk memanggil Gubernur Jateng.
Ditegaskan pula oleh Rudyatmo bahwa semuanya calon presiden/wakil presiden dari partainya ditentukan oleh Ketua Umum PDIP.
"Saya mengalami sendiri pada zaman Pak Joko Widodo dengan saya sebagai pasangan calon pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta, kemudian Mas Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa, wali kota dan wakil kota sekarang," kata Rudyatmo.
Ketika proses di DPC, kata dia, terpilih bakal pasangan calon Achmad Purnomo-Teguh Prakoso. Namun, Ketua Umum PDIP memutuskan pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa.
"Sebagai kader partai, hukumnya wajib menaati, melaksanakan, dan memenangkan Pasangan Calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa," ujarnya.