Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reshuffle, Fadli Zon: Kementerian Keuangan Layak Dievaluasi. Kenapa?

Pemerintah diharapkan dapat memikirkan secara matang sebelum melakukan intervensi sehingga tidak terjadi trial and error.
Fadli Zon (kiri) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menghadiri Peringatan Hari Perempuan Internasional di Jakarta, Rabu (14/3/2018)./Antara-Puspa Perwitasari
Fadli Zon (kiri) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menghadiri Peringatan Hari Perempuan Internasional di Jakarta, Rabu (14/3/2018)./Antara-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah ramainya isu reshuffle kabinet, Kementerian Keuangan disebut-sebut sebagai salah satu kementerian yang layak dievaluasi.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon adalah pihak yang menilai Kementerian yang dipimpin Sri Mulyani perlu dievaluasi.

"Menurut saya, Kementerian Keuangan patut untuk dievaluasi. Terutama, setelah meminta bimbingan dari IMF dan World Bank. Apakah ini tanda-tanda Indonesia akan menjadi pasien lagi untuk IMF?" ujar Fadli dalam dalam diskusi virtual di MNC Trijaya, Sabtu (24/4/2021).

Dalam konteks reshuffle, lanjutnya, hal yang saat ini perlu dipriroritaskan pemerintah masih berkutat di ranah ekonomi dan kesehatan.

Dengan demikian, pemerintah diharapkan dapat memikirkan secara matang sebelum melakukan intervensi sehingga tidak terjadi trial and error.

Dia juga menilai Presiden Joko Widodo perlu dibantu dalam menentukan intervensi pemerintah mengingat reshuffle di kalangan kementerian dilakukan belum lebih dari 6 bulan berselang.

Saat ini, ujarnya, penting bagi Presiden untuk memikirkan persoalan-persoalan yang merupakan prioritas yang perlu terlebih dahulu diselesaikan. Tujuannya, agar pemerintah tidak salah dalam melakukan intervensi, termasuk reshuffle.

"Reshuffle kan baru terjadi beberapa bulan lalu. Apakah ada sesuatu yang salah dalam reshuffle sebelumnya? Cari orang yang betul-betul profesional di bidangnya. Bukan bergantung kepada partai politik," kata Fadli Zon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper