Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Kapuspen Tegaskan Vaksin Nusantara Bukan Program TNI

Mabes TNI angkat bicara soal polemik vaksin Nusantara besutan mantan Menkes Terawan Agus Putranto.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 19 April 2021  |  11:57 WIB
Kapuspen Tegaskan Vaksin Nusantara Bukan Program TNI
Mantan Menkes Siti Fadilah dan mantan Menkes Terawan Agus Putranto seusai mengikuti proses ujicoba vaksinasi Vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (15/4). - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Markas Besar (Mabes) TNI menegaskan bahwa vaksin Nusantara di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto bukan merupakan program dari TNI.

"Bahwa program vaksin Nusantara bukanlah program dari TNI," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad saat jumpa pers di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (19/4/2021).

Meskipun demikian, TNI memastikan memiliki pedoman dalam mendukung inovasi vaksin Nusantara ini.

"Sesuai dengan sikap pemerintah, terkait berbagai bentuk inovasi dalam negeri seperti vaksin dan obat-obatan, untuk penanggulangan Covid-19, maka TNI akan selalu mendukungnya," ujarnya.

Dengan catatan, kata Riad, vaksin telah memenuhi kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sehingga harus ada tiga kriteria penting yang harus dipenuhi, yaitu keamanan, efikasi, dan kelayakannya.

Selain itu, kata Jenderal bintang dua ini, juga perlu pengurusan perizinan, kerja sama antara TNI dengan berbagai pihak.

"Dan penggunaan fasilitas kesehatan dan tenaga ahli kesehatan atau peneliti akan diatur dengan mekanisme kerja sama sebagai dasar hukum atau legal standing, dan tanpa mengganggu tugas-tugas kedinasan atau tugas pokok kesatuan," jelasnya.

Hadir dalam jumpa pers itu, antara lain, Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Mayjen TNI Lukman Ma'ruf, Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen TNI Tugas Ratmono dan Kapuskes TNI AL dan TNI AD.

Seperti diketahui, vaksin Nusantara pertama kali dikenalkan pada November lalu oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Riset pengembangan vaksin berbasis sel dendritik ini dilakukan melalui kerja sama Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan dengan PT Rama Emerald Multi Sukses.

Rama Emerald merupakan pemegang lisensi dari Aivita Biomedical Inc, perusahaan farmasi yang berbasis di Amerika Serikat, pengembang terapi sel dendritik SARS-CoV-2.

Meski Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum memberikan izin uji klinis tahap kedua, tim peneliti telah memulai penyuntikan vaksin Nusantara kepada relawan sejak pekan lalu.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa Vaksin Nusantara adalah jenis vaksin yang dikembangkan di Amerika dan diujicobakan di Indonesia.

“Pada prinsipnya, semua vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat harus dapat izin BPOM terutama dalam aspek keamanan, efikasi, dan kelayakan. Selama memenuhi kriteria pemerintah akan memberikan dukungan,” kata Wiku dalam konferensi pers, Kamis (15/4/2021).

Wiku juga mengatakan, diharapkan tim Vaksin Nusantara bisa berkoordinasi dengan BPOM agar isu yang ada dapat segera terselesaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

tni dokter terawan Vaksin Covid-19 Vaksin Nusantara

Sumber : Antara

Editor : Fitri Sartina Dewi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top