Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Mikro Diperpanjang Hingga 19 April, Bertambah 5 Provinsi

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan bahwa mayoritas provinsi yang dilibatkan dalam PPKM mikro mengalami penurunan kasus Covid-19.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan saat acara peluncuran progam penjaminan pemerintah kepada padat karya dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional di Jakarta, Rabu (29/7/2020). Bisnis
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan saat acara peluncuran progam penjaminan pemerintah kepada padat karya dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional di Jakarta, Rabu (29/7/2020). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro 6 - 19 April 2021. Kebijakan ini juga diikuti bertambahnya lima provinsi baru yang turut menerapkan kebijakan tersebut untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah melibatkan 20 provinsi untuk penerapan PPKM berbasis mikro tahap kelima yang berlaku hingga dua pekan ke depan.

“Pemerintah menambahkan lima daerah lagi [dalam PPKM mikro] yaitu Kalimantan Utara, Aceh, Sumatra Selatan, Riau dan Papua secara keseluruhan yang ikut PPKM ada 20 provinsi untuk periode 6 - 19 April,” katanya melalui saluran Youtube Setpres, Senin (5/4/2021).

Sementara itu, Airlangga melaporkan bahwa mayoritas provinsi yang dilibatkan dalam PPKM mikro mengalami penurunan kasus. Hanya satu provinsi yang tetap menunjukkan kenaikan kasus yaitu Banten.

Dia mengatakan peningkatan kasus di provinsi tersebut terjadi karena adanya peningkatan jumlah testing Covid-19.

Di samping itu, provinsi lain yaitu NTT, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Sulawesi Utara, NTB, Jawa Timur, Bali, Sumatra Utara, Kalimantan Selatan, Selawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah mulai mengalami penurunan kasus.

Di sisi lain, Menko Perekonomian menyebutkan bahwa kasus aktif Covid-19 di Indonesia relatif lebih baik daripada kasus aktif global. Di Indonesia, kasus aktif sudah single sigit atau 7,61 persen, sementara itu secara global kasus aktif masih 17,29 persen.

Kemudian kasus kesembuhan nasional mencapai 89,68 persen di Indoensia. Airlangga mengungkapkan angka ini lebih besar dibandingkan dengan persentase global yaitu 80,35 persen.

Meskipun demikian, pemerintah mengakui angka kematian masih tinggi jika dibandingkan angka global. Dia menyebut angka kematian secara nasional 2,72 persen atau lebih tinggi daripada angka global yaitu 2,18 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper