Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat mengatakan bahwa Korea Utara telah kembali melakukan uji rudal jarak dekat. Hal itu merupakan yang pertama kalinya sejak Juli tahun lalu.
Dilansir Bloomberg, Rabu (24/3/2021), peluncuran senjata tersebut dinilai tidak melanggar sanksi PBB dan aktivitas tersebut relatif kecil.
Militer Korea Selatan mendeteksi peluncuran dua rudal jelajah jarak pendek pada Minggu ke perairan antara semenanjung dan daratan China, Kantor Berita Yonhap melaporkan. PBB melarang Korea Utara menembakkan rudal balistik, tetapi larangan tidak termasuk rudal jelajah.
The Washington Post melaporkan Korea Utara menembakkan sejumlah rudal jarak pendek, pertama kali sejak meluncurkan rudal jelajah anti-kapal di lepas pantai timurnya pada Juli. Namun, Presiden Donald Trump tidak menganggapnya sebagai ancaman bagi AS, meskipun pejabat Korea Selatan merasa terancam.
Pada saat yang sama, pemerintahan Biden tengah melakukan peninjauan dalam menghadapi Pyongyang. Sebagai salah satu upaya, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan bakal memimpin pertemuan dengan sekutunya yakni Jepang dan Korea Selatan untuk mendiskusikan Korea Utara pekan depan.
Kajian kebijakan tersebut juga telah melibatkan pembicaraan dengan beberapa pejabat pada rezim Trump. Diskusi tersebut menandai minimnya komunikasi antara Washington - Pyongyang setelah pertemuan Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Vietnam pada 2019.
Baca Juga
Gedung Putih belum mendapat respons dari Korea Utara setelah beberapa kali berupaya menghubunginya. Namun, belum lama ini Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korut Choe Son Hui mengatakan upaya AS adalah “trik menunda waktu”.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengabaikan komentar Choe selama perjalanannya di Asia pada saat kunjungan ke Jepang dan Korea Selatan. Dia mengatakan bahwa AS akan fokus pada mitranya untuk menyusun rencana kebijakan.
"Ada berbagai jenis tekanan yang mungkin meyakinkan Korea Utara agar ada kemajuan," kata Blinken setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-young dan Menteri Pertahanan Suh Wook.
“Tujuannya adalah untuk benar-benar mencari tahu bagaimana kami memiliki kesempatan terbaik dalam menyelesaikan tantangan yang ditimbulkan oleh Korea Utara kepada kami dan sayangnya kepada rakyatnya sendiri.”