Bisnis.com, JAKARTA - Sekitar 40 persen dari sekelompok lansia Jepang yang disurvei baru-baru ini mengatakan mereka tidak yakin atau masih ragu apakah mereka akan menjalani vaksinasi terhadap virus corona
Melansir Kyodo News pada Senin (1/3/2021), berdasarkan survei daring yang dilakukan pada awal bulan ini terhadap 423 lansia yang membutuhkan perawatan di rumah tetapi tidak menderita demensia menunjukkan 43 persen tidak yakin menerima suntikan sementara 15 persen menentangnya sepenuhnya.
Melalui pengasuh mereka, yang menanggapi survei atas nama mereka, mereka menyebutkan kekhawatiran tentang efek samping dan keraguan tentang keefektifan vaksin.
Sekitar 43 persen responden mengatakan mereka akan dengan senang hati mengambil gambar, menurut jajak pendapat yang dilakukan dari 1 hingga 12 Februari oleh Internet Infinity Inc., penyedia layanan kesehatan yang berbasis di Tokyo.
"Banyak orang lanjut usia yang membutuhkan perawatan memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya dan menghadapi risiko lebih tinggi mengalami gejala parah setelah terinfeksi. Tingkat vaksinasi mereka perlu dinaikkan dengan memberi tahu mereka dan mendorong mereka untuk menerima suntikan, " kata seorang pejabat Infinity Inc.
Jepang memulai kampanye vaksinasi Covid-19 pada pertengahan Februari, dimulai dengan kelompok awal yang terdiri dari 40.000 petugas kesehatan.
Vaksinasi 4,7 juta pekerja medis selanjutnya akan dimulai pada Maret, diikuti oleh 36 juta orang berusia 65 atau lebih dari 12 April, menurut jadwal vaksinasi negara itu.
Orang-orang dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya dan mereka yang bekerja di fasilitas perawatan lansia akan menjadi yang berikutnya, diikuti oleh populasi umum.
Dari mereka yang ragu-ragu tentang vaksinasi atau bertekad untuk tidak disuntik vaksin, 77 persen menunjukkan kekhawatiran tentang keamanan atau efek samping, sementara 39 persen mengatakan mereka tidak tahu apakah vaksinasi akan efektif.