Bisnis.com, JAKARTA - Doni Monardo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang sekaligus menjabat Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, disebut sebagai sosok yang terbuka kepada pers.
Hal itu diungkapkan Egy Massadiah, Tenaga Ahli yang juga Staf Khusus Kepala BNPB. Menurutnya, Doni Monardi terbuka untuk menerima berbagai masukan dari para pewarta berita, baik saran maupun kritik.
“Bahkan ada kalanya hujatan. Terutama yang kategori hoax,” kata Egy ketika memyampaikan pernyataan resmi Doni Monardo seusai menerima mendali emas Dewan Pers yang diserahkan dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021.
Egy pun mengetahui bagaimana Doni Monardo senantiasa menjaga hubungan dengan kalangan pers. “Salah satu kawan beliau, mas Tommy Suryopranoto adalah orang yang banyak memberi masukan saran saran kepada pak Doni. Mereka berkawan sangat baik,” tambah Egy.
Di samping itu, dia menjelaskan Doni juga menjalin komunikasi dengan para pimpinan media, serta para pemilik media di Tanah Air. Doni juga dinilai memperhatikan para pekerja media antara lain melalui program Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku (FJPP) yang diikuti sekitar 5.000 wartawan, berlangsung sejak Oktober hingga Desember 2020 dan akan dilanjutkan tahun 2021.
"Saya kira, program Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku [FJPP] adalah salah satu wujud perhatian dan kepedulian pak Doni terhadap insan pers,” tambahnya.
Adapun, dalam kondisi masih menjalani isolasi mandiri, Doni mengikuti rangkaian HPN 2021 secara virtual, Selasa (9/2/2021).
“Ini bukan medali emas untuk saya pribadi, tetapi medali emas untuk tim yang telah bekerja sama sejak awal pandemi Covid-19, selama penanganan, dan ke depan. Pers adalah bagian penting yang tidak pernah saya tinggalkan,” demikian pernyataan Doni Monardo.
Terpisah, Anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo mengatakan pemberian Medali Emas Dewan Pers kepada Doni Monardo merupakan bentuk penghargaan masyarakat pers Indonesia atas kepedulian terhadap pers.
“Pak Doni telah membantu pers melalui FJPP. Itu sangat membantu dan sangat diapresiasi. Program yang bagus ini harus dilanjutkan,” jelasnya.
Agus mengatakan, penerima medali emas sebelumnya, antara lain Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo.