Bisnis.com, JAKARTA - Paper Excellence, perusahaan kertas milik Jackson Widjaja yang merupakan cucu dari taipan Eka Tjipta Widjaja, berhasil memenangkan proses arbitrase melawan J&F Investimentos SA.
Dengan kemenangan tersebut, Paper Excellence yang berbasis di Belanda resmi menguasai 100 persen saham pabrik kertas Eldorado Brasil Celulose SA.
Dikutip dari Correiodoestado, Eldorado Brasil Celulose adalah sebuah perusahaan yang berbasis di São Paulo, yang unit industrinya terletak di Três Lagoas, sebuah kota yang berjarak 326 kilometer dari Campo Grande.
J&F Investimentos SA, sebuah perusahaan induk dari Eldorado yang dimiliki oleh miliarder bersaudara Joesley dan Wesley Batista, telah setuju untuk menjual aset Eldorado ke Paper Excellence pada bulan September 2017 seharga 15 miliar real atau US$2,8 miliar (Rp39,2 triliun) dan keduanya setuju untuk menerima harga penuh dalam setahun.
Namun, J&F membatalkan kesepakatan dengan alasan Paper Excellence tidak mematuhi persyaratan untuk menutup kesepakatan. Paper Excellence membawa perkara ini ke pengadilan, dan pengadilan mengirim keputusan ke arbitrase.
Paper Excellence memiliki waktu satu tahun untuk mengumpulkan semua pembiayaan dan menyelesaikan kesepakatan di bawah kontrak yang juga mengharuskan perusahaan untuk menegosiasikan kembali utang Eldorado dengan bank yang nantinya akan melepaskan ekuitas.
Baca Juga
Adapun, upaya financial leverage atau penjaminan dana harus diputuskan paling lambat 3 September 2018. Jika hingga 3 September 2018 tidak ada solusi untuk masalah tersebut, perusahaan milik Jackson Widjaja itu akan tetap menjadi pemegang saham minoritas.
Sementara itu, perubahan nilai tukar dan harga pulp telah meningkatkan nilai ekuitas Eldorado dan Paper Excellence mengklaim bahwa Batista bersaudara telah mempersulit pelunasan utangnya.
Dalam sebuah wawancara dengan Folha, CEO Paper Excellence Claudio Cotrim menuduh keluarga Batista telah meminta 6 miliar real atau lebih dari hak mereka dalam kontrak penjualan pabrik pulp Eldorado.
"Kami pikir kontrak kami kuat, tetapi tidak ada kontrak yang membela diri dengan itikad buruk," kata Cotrim kepada Folha dalam wawancara pertamanya setelah perselisihan dimulai. Paper Excellence mengatakan bahwa J&F ingin menaikkan nilai yang disepakati.