Bisnis.com, JAKARTA -- Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengingatkan vaksin Covid-19 bukanlah solusi tunggal untuk mengatasi pandemi.
Menurut Pandu, tak perlu ada persyaratan-persyaratan yang menghambat proses vaksinasi. “Kata-kata layak dan tidak layak itu sangat mengganggu, kemudian tidak ada referensinya. Jangan buat persyaratan-persyaratan yang menghambat di lapangan,” kata Pandu dalam keterangan resmi, Jumat (29/1/2021).
Pandu juga menjelaskan bahwa vaksin aman untuk lansia 60 tahun ke atas. Dari semua tenaga kesehatan yang jadi prioritas, tenaga kesehatan paling berisiko adalah nakes 60 tahun ke atas.
Sinovac adalah salah satu vaksin yang disebutnya tidak memberikan batasan pemberian berdasarkan usia. ”Vaksinasi ini bermanfaat untuk mencegah angka hospitalisasi dan menurunkan angka kematian. Negara yang memprioritaskan tenaga medis dan lansia 60 tahun ke atas, angka kematian pada usia tersebut yang tadinya 30 persen turun jadi 7 persen,” imbuhnya.
Dia juga kembali meminta pemerintah untuk tidak menyangkal dengan permasalahan yang sangat besar. Saat ini, Indonesia berkejaran dengan makin meningkatnya penularan, serta mutasi virus yang alamiah pasti terjadi.
Untuk itu, Pandu meminta pemerintah memprioritaskan pandemi dibandingkan ekonomi, serta melibatkan masyarakat sebagai garda terdepan.
”Kita harus benar-benar menangani pandemi dengan manajemen modern, yaitu dengan rencana. Sampai saat ini, indonesia belum punya perencanaan. Kita dorong pemerintah untuk membuat rencana. Tanpa perencanaan kita tidak tahu bagaimana. Jangan lagi mengulangi kesalahan lalu,” pungkasnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun