Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS) mengimbau seluruh Puskesmas, rumah sakit, dan klinik untuk segera mendaftarkan diri ke aplikasi P-Care BPJS. Hal itu perlu dilakukan menjelang akan dilakukan program vaksinasi pada pekan depan.
“Karena kalau belum mendaftarkan, akan sulit bagi mereka untuk bisa melayani vaksinasi ini terutama untuk mencatat dan menangani kalau ada kejadian ikutan pascaimunisasi atau KIPI,” kata Menkes seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (6/1/2021).
Lebih lanjut, bagi faskes seperti puskesmas yang belum memiliki atau kekurangan fasilitas lemari es atau pendingin untuk menyimpan vaksin, juga diminta segera mengontak Dinas Kesehatan terdekat agar cepat mendapatkan bantuan.
Menkes BGS juga menyampaikan bahwa pada tahap pertama vaksinasi akan menyasar kepada 1,6 juta tenaga kerja di bidang kesehatan.
“Kami rencanakan selesai di bulan Januari dan Februari 2021, tahapan berikutnya yang lebih besar yaitu tahapan untuk 17,4 juta tenaga layanan publik dan 21,5 juta rakyat dengan usia lanjut,” jelasnya.
Walhasil, dia berharap seluruh faskes telah melakukan dua hal di atas yakni mendaftarkan diri ke P-Care BPJS dan memastikan kesiapan lemari es penyimpanan vaksin telah tersedia.
Pada kesempatan yang sama, Menkes juga mengungkapkan bahwa distribusi vaksin Covid-19 ke seluruh provinsi telah dilakukan. Dia menargetkan sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 telah terdistribusi ke 34 provinsi pada 7 Januari 2021.
Baca Juga
“Kami sudah mulai mengirimkan 1,2 juta dosis vaksin ke 34 provinsi di seluruh Indonesia. Kami harapkan vaksinnya dikirim bertahap mulai tanggal 3, 4 dan 5 Januari 2021, bisa selesai didistribusikan paling lambat tanggal 7 Januari 2021 di 34 provinsi seluruh Indonesia,” ujarnya.
Namun, untuk bisa mulai disuntikkan, dia menegaskan vaksin tersebut harus mendapatkan izin Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Menkes juga mengaku akan mengupayakan proses vaksinasi Covid-19 bisa rampung dalam waktu 12 bulan seperti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kendati pada rencana awal dijadwalkan tuntas dalam 15 bulan.
“Apakah bisa dipercepat sehingga bisa selesai dalam waktu 12 bulan? Kami akan berusaha keras dan kami butuh dukungan dari seluruh teman-teman untuk melakukan hal ini,” ujarnya.
Adapun, jika UEA sudah diterbitkan BPOM, Presiden Jokowi akan menjadi orang pertama yang akan divaksinasi. Dijadwalkan, Kepala Negara akan divaksinasi pada Rabu pekan depan atau 13 Januari 2021.