Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara khusus mengundang Menteri Kesehatan Terawan untuk melaksanakan tinjauan intra-tindakan (intra-action review/IAR) dalam rangka meningkatkan pelayanan dan penanganan Covid-19 nasional.
Pelaksanaan IAR tersebut akan dilakukan pada Jumat, 6 November 2020. Adapun, IAR dilaksanakan sebagai ajang berbagai pengalaman lantaran Indonesia dinilai sudah sukses melakukan penanganan Covid-19.
“Kami mengundang bergabung bersama Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan menteri kesehatan dari tiga negara lain, Menteri Kesehatan Terawan untuk berbagi pengalaman Indonesia dalam suksesnya penyelenggaraan Covid-19 nasional,” tulis Jaouad Mahjour, Asisten Direktur Jenderal Kesiapan Darurat WHO dalam surat undangan kepada Terawan, dikutip Kamis (5/11/2020).
Dalam IAR diharapkan langkah-langkah yang dilakukan Indonesia bisa menjadi contoh untuk meningkatkan respons terhadap wabah Covid-19.
Sebelumnya, WHO telah menerbitkan pedoman dan alat WHO dengan melakukan Country Covid-19 Intra-Action Review (IAR) pada 23 Juli 2020, dengan semangat pembelajaran dan peningkatan berkelanjutan.
Pada pertemuan keempat Komite Darurat IHR (2005) mengenai wabah Covid-19 pada 31 Juli 2020, Komite juga mengeluarkan rekomendasi sementara kepada negara-negara untuk berbagi praktik terbaik dengan WHO, termasuk dari tinjauan intra-aksi, dan menerapkan pembelajaran dari negara-negara tersebut.
Baca Juga
Semua negara, terlepas dari tingkat pendapatan atau perkembangannya, terus menghadapi risiko sistemik, seperti risiko yang terkait dengan wabah penyakit yang muncul dan muncul kembali, yang berpotensi menghasilkan dampak kesehatan dan sosial ekonomi yang signifikan.
Oleh karena itu, selama pandemi, penting bagi negara-negara untuk terus merefleksikan strategi respons mereka yang sedang berlangsung dan menyesuaikan pendekatan mereka sesuai kebutuhan untuk memperkuat kesiapsiagaan dan kapasitas respons.
“Dengan terus meninjau dan mengadaptasi strategi respons saat ini, mengidentifikasi apa yang bekerja dengan baik dan tidak begitu baik, dan menerapkan pelajaran yang diperoleh, negara-negara mungkin memiliki kesempatan untuk mengubah lintasan wabah Covid-19,” ungkap Mahjour.