Bisnis.com, JAKARTA – Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan bahwa tren kasus Covid-19 masih mengalami penurunan usai libur panjang lantaran dampak dari liburan baru akan terasa dalam 10-14 hari.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan bahwa tren penurunan masih terjadi karena catatan dari pekan-pekan sebelum liburan.
"Yang bisa kita ambil kesimpulan bukan berarti kalau kita jalan-jalan terus kasusnya akan turun. Bukan karena imunitas kita naik, itu ada hal yang berbeda lagi, jadi mungkin kasus pekan ini itu masih merekap kasus yang terjadi di pekan sebelumnya," terang Dewi dalam bincang Covid dalam Angka, Rabu (4/11/2020).
Menanggapi apakah liburan kali ini aman atau tidak, Dewi menegaskan hasilnya baru bisa dilihat mungkin sepekan atau dua pekan lagi.
"Jadi kalau kasus turun pas bertepatan waktu libur, itu belum ada hubungannya dengan liburan kita. Ingat waktu libur Hari Kemerdekaan dan Iduladha di pertengahan Agustus dan kasusnya baru melonjak awal September," ungkap Dewi.
Lonjakan kasus pada periode liburan ini terprediksi melalui aplikasi Monitoring Perubahan Perilaku bahwa orang yang dipantau semakin bertambah.
Baca Juga
"Karena ternyata adanya libur panjang berpotensi terjadi kenaikan kasus. Terlihat ada kenaikan pelaporan di aplikasi Monitoring itu, terutama di tempat wisata sampai 92 persen," ujarnya.
Adapun tingkat kepatuhan masyarakat pada penerapan protokol kesehatan juga tercatat mengalami penurunan, meskipun tidak signifikan.
Di tempat wisata, restoran, dan mal selama libur panjang terdapat tren penurunan kepatuhan memakai masker sekitar 1-5 persen dan penurunan kepatuhan menjaga jarak 1-3 persen.
Adapun, per Rabu (4/11/2020) tercatat kasus Covid-19 bertambah sebanyak 3.356 kasus sehingga totalnya sebanyak 421.731. Sedangkan kasus sembuh bertambah 3.785 sehingga totalnya 353.282 kasus. Sementara itu, kematian bertambah 113 orang sehingga totalnya mencapai 14.259 orang.