Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungi Kota Dekat Hong Kong, Xi Jinping Serukan Integrasi Wilayah

Perjalanan ini dimaksudkan untuk menandai peringatan 40 tahun zona ekonomi khusus yang mengubah Shenzhen dari desa nelayan yang sepi menjadi kota metropolis seperti yang dikenal saat ini.
Chief Executive Hong Kong Carrie Lam berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping dalam perayaan 20 tahun Hongkong diserahan ke China oleh Inggris/Reuters
Chief Executive Hong Kong Carrie Lam berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping dalam perayaan 20 tahun Hongkong diserahan ke China oleh Inggris/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Xi Jinping dijadwalkan mengunjungi Shenzhen minggu ini untuk melancarkan rencana menjadikan China selatan sebagai pusat teknologi global.

Shenzhen yang berbatasan dengan Hong Kong merupakan kota metropolis dengan lebih dari 13 juta penduduk dan rumah bagi perusahaan multinasional, termasuk Huawei Technologies Co. dan Tencent Holdings Ltd.

Perjalanan ini dimaksudkan untuk menandai peringatan 40 tahun zona ekonomi khusus yang mengubah Shenzhen dari desa nelayan yang sepi menjadi kota metropolis seperti yang dikenal saat ini. Xi dijadwalkan untuk menyampaikan pidato pada Rabu dan bertemu dengan para pemimpin Hong Kong dan Makau.

Partai Komunis bermaksud untuk membangun Shenzhen yang secara geografis dekat dengan Hong Kong sebagai zona percontohan sosialis dengan karakteristik China selama lima tahun ke depan.

Xinhua melaporkan, China akan mendorong kerja sama antara Shenzhen dan Hong Kong ke tingkat yang lebih tinggi untuk memperkuat peran kunci di Greater Bay Area. Shenzhen akan menjadi tuan rumah uji coba yuan digital dan mendorong kerja sama internasional.

Sementara itu, demi menghadiri perayaan itu, Lam membatalkan pidato kebijakan yang dijadwalkan Rabu pekan ini. Pada sebuah pengarahan hari ini, dia mengatakan akan menunda pidato sampai akhir November, setelah melakukan perjalanan ke Beijing untuk mengabarkan pejabat Partai Komunis tentang rencananya.

Dia membantah menunggu arahan dari Beijing sebelum menyampaikan pidato. Sebaliknya, Lam mengatakan bahwa pemerintah pusat ingin memfasilitasi langkah-langkah kebijakan tersebut untuk membantu perekonomian.

"Ini adalah kesempatan yang sangat bagus yang tidak akan dilupakan oleh Kepala Eksekutif," kata Lam, dilansir Bloomberg, Senin (12/10/2020).

Keputusan Lam menunjukkan seberapa besar peran pembuat kebijakan di Beijing terhadap pengambilan keputusan di Hong Kong. Pemerintah Xi awal tahun ini memberlakukan undang-undang keamanan nasional besar-besaran di Hong Kong yang memberi Beijing kekuatan untuk campur tangan dalam sistem hukum untuk pertama kalinya.

Kebijakan itu mendorong AS untuk memberikan sanksi kepada pejabat karena merusak otonomi wilayah yang dijanjikan ketika Inggris menyerahkannya kepada China pada 1997.

Sementara itu, di Greater Bay Area, China berupaya membangun integrasi yang lebih baik antara Shenzhen dengan provinsi di sekitar Guangdong, Hong Kong dan Makau. Upaya ambisius tersebut menghadapi tantangan baru di tengah sengketa perdagangan dan keamanan dengan AS, kecemasan atas undang-undang keamanan baru di Hong Kong dan pembatasan perjalanan yang dipicu oleh pandemi.

Laporan tersebut menunjukkan peran penting untuk Greater Bay Area dalam pembangunan lima tahun ke depan di China, yang diharapkan akan disetujui oleh anggota parlemen tahun depan di Beijing. Pimpinan tertinggi partai dijadwalkan bersidang pada 26 Oktober untuk membahas garis besar rencana lima tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper