Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Singapura Kurangi Isolasi Pekerja Asing

Kebijakan baru itu akan mengisolasi kelompok-kelompok yang lebih kecil ketika kasus baru Covid-19 ditemukan di sebuah asrama.
Warga Singapura bersepeda di dekat patung Marlion/ Bloomberg
Warga Singapura bersepeda di dekat patung Marlion/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Singapura akan mengubah kebijakan penanggulangan Virus Corona dengan mengarantina lebih sedikit pekerja migran. Hal itu untuk mengurangi gangguan dan meningkatkan kesejahteraan para pekerja migran.

Kementerian Tenaga Kerja Singapura mengatakan kebijakan baru itu akan mengisolasi kelompok-kelompok yang lebih kecil ketika kasus baru Covid-19 ditemukan di sebuah asrama, bukan di seluruh blok pekerja.

Kebijakan ini berlaku untuk tempat tinggal di mana tidak ada pencampuran antara pekerja, dimana langkah-langkah pemisahan diberlakukan oleh operator.

Mereka yang telah pulih dari Covid-19 dan dalam 150 hari setelah infeksi tidak perlu dikarantina. Sebelumnya, mereka yang telah melewati hari ke-120 penularannya harus menjalani karantina terlebih dahulu.

"Melalui upaya kolektif kami, pekerja migran kami akan tetap aman dan sehat, dan bisnis kami dapat meminimalkan gangguan pada operasi mereka," kata kementerian tersebut, dilansir Sabtu (26/9/2020).

Pekerja migran telah menyumbang hampir semua kasus virus corona di Singapura. Sejak April, mereka dikarantina di tempat tinggal dengan pengecualian terbatas untuk bekerja.

Setelah pengujian ekstensif dan kampanye karantina, pemerintah membersihkan asrama Covid-19 pada Agustus. Namun, kelompok virus baru segera muncul kembali di asrama, tempat para pekerja dari China, India, Indonesia, dan tempat lain berbagi ranjang dan ruang tinggal yang sempit.

Hal itu pun menimbulkan pertanyaan tentang apakah kondisi Singapura untuk tenaga kerja berupah rendah merusak upaya untuk memberantas pandemo di negara itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper