Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aplikasi Dilarang di AS Mulai Minggu, TikTok Gugat Pemerintahan Trump

Gugatan tersebut menandai kedua kalinya TikTok menentang tindakan Presiden Donald Trump lewat pengadilan.
Logo TikTok ditampilkan di layar dalam video yang menampilkan Presiden AS Donald Trump di London, Inggris, Senin (3/8/2020)./Bloomberg
Logo TikTok ditampilkan di layar dalam video yang menampilkan Presiden AS Donald Trump di London, Inggris, Senin (3/8/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – TikTok meminta hakim federal di Washington untuk memblokir larangan terhadap penggunaan aplikasi video musik tersebut oleh warga Amerika Serikat.

TikTok dan perusahaan induknya, ByteDance Ltd., mengajukan gugatan pada Jumat larut malam yang menentang langkah-langkah pemerintahan Trump untuk mencegah aplikasi tersebut beroperasi di AS.

Gugatan tersebut menandai kedua kalinya TikTok menentang tindakan Presiden Donald Trump lewat pengadilan, dan membawa pertarungan geopolitik atas teknologi dan perdagangan ke dalam sistem hukum AS.

Pemerintahan Donald Trump mengambil tindakan terhadap raksasa internet China di Amerika Serikat dengan mengeluarkan larangan WeChat dan TikTok dari Apple Inc. dan toko aplikasi Google dengan dalih ancaman keamanan nasional.

Selama berbulan-bulan, Trump menyampaikan rencana untuk menindak WeChat, aplikasi pesan instan milik Tencent Holdings Ltd. yang berbasis di Shenzhen, dan TikTok, aplikasi video musik yang dimiliki oleh ByteDance Ltd. yang berbasis di Beijing.

Trump menuding dua aplikasi tersebut memungkinkan pejabat China mengumpulkan data tentang puluhan juta pengguna di AS dan memanipulasi informasi yang dibagikan oleh orang Amerika.

ByteDance mengatakan Trump telah melebihi otoritasnya dan melakukannya karena alasan politik, bukan karena menghentika ancaman terhadap keamanan nasional. TikTok juga mengatakan larangan itu melanggar hak kebebasan berbicara pada Amandemen Pertama.

“Tindakan Trump akan menghancurkan komunitas online tempat jutaan orang Amerika berkumpul untuk mengekspresikan diri,” tulis gugatan tersebut, seperti dikutip Bloomberg.

Perusahaan mengklaim bahwa pemerintah AS telah mengabaikan bukti yang menunjukkan komitmen TikTok terhadap privasi dan keamanan penggunanya di AS.

Pada 6 Agustus, Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang mengatakan dia akan melarang transaksi dengan aplikasi dalam waktu 45 hari, dengan alasan bahwa kepemilikan keamanan nasional.

TikTok menggugat perintah eksekutif di pengadilan federal di Californa pada Agustus. Tetapi pada hari Jumat, Departemen Perdagangan mengatakan TikTok akan dilarang di AS mulai 12 November kecuali jika dapat menyelesaikan kesepakatan pengambilalihan yang meredakan kekhawatiran pemerintah.

Perintah Trump ini menyusul penyelidikan oleh Komite Investasi Asing di AS, yang meninjau usulan akuisisi bisnis domestik oleh investor luar negeri untuk masalah keamanan nasional.

Padahal, ByteDance telah mencapai kesepakatan untuk menjual saham minoritas kepada Oracle Corp. dan investor lainnya. Namun kesepakatan tersebut dinilai gagal memenuhi semua persyaratan keamanan dari Pemerintah.

Gugatan tersebut diajukan ketika Trump meningkatkan kampanyenya melawan China. Ia menganggap bahwa sikap keras terhadap Beijing akan membantunya memenangkan pemilihan November, meskipun mengecewakan jutaan pengguna TikTok.

Menteri Luar Negeri Michael Pompeo mendesak perusahaan Amerika untuk melarang aplikasi China dari toko aplikasi mereka, sebagai bagian dari panduan "Clean Network" guna mencegah pihak berwenang di China mengakses data pribadi warga AS.

Pemerintahan Trump juga memerintahkan larangan mengunduh aplikasi perpesanan WeChat milik China mulai hari Minggu. Sekelompok pengguna di AS menggugat larangan itu di pengadilan California.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper