Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gempa 6,9 SR di Melonguane Akibat Subduksi Lempeng Laut Filipina

Gempa berkekuatan 6,9 Skala Richter (SR) terjadi di Melonguane, Sulawesi Utara. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa itu merupakan akibat dari aktivitas subduksi lempeng laut Filipina.
Lokasi Gempa 6,9 SR di Melonguane Sulawesi Utara. /Antara-BMKG
Lokasi Gempa 6,9 SR di Melonguane Sulawesi Utara. /Antara-BMKG

Bisnis.com, JAKARTA - Gempa berkekuatan 6,9 Skala Richter (SR) terjadi di Melonguane, Sulawesi Utara. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa itu merupakan akibat dari aktivitas subduksi lempeng laut Filipina.

"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis Minggu malam (6/9/2020) seperti dilaporkan Antara.

Rahmat mengatakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik.

Gempa tektonik ini terjadi Minggu malam pukul 22.23 WIB dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,42 LU dan 125,92 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 280 km arah utara Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 117 km.

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Tahuna dan Siau dengan skala III MMI (Modified Mercalli Intensity) atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Menurut Rahmat, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

Dia menyampaikan, hingga Minggu pukul 22.45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat diimbau menghindari diri dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, serta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper