Bisnis.com, JAKARTA – Prancis kembali melaporkan tambahan jumlah kasus Corona terbesar sejak awal Mei, sebelum negara tersebut memutuskan untuk melakukan lockdown selama dua bulan.
Pada Rabu (19/8/2020) tercatat tambahan jumlah kasusnya mencapai 3.776 dalam 24 jam terakhir. Pemerintah setempat mencatat lonjakan jumlah kasus terakhir terjadi pada 6 Mei. Adapun, dengan tambahan kasus tersebut, kematian bertambah 17 orang menjadi 30.468.
Prancis, bersama dengan negara tentangganya Spanyol, Jerman, dan Belanda kembali harus bergelut dengan kenaikan jumlah kasus dalam beberapa pekan terakhir. Meskipun jumlah kematiannya tetap jauh di bawah tingkat pada saat puncak pandemi pada Maret dan April.
Pemerintah Prancis harus kembali melakukan pengetatan aturan untuk menahan penyebaran, termasuk mewajibkan penggunaan masker di luar ruangan dan terutama di kota sibuk seperti Paris dan Marseilles. Pemerintah di Toulouse juga akan memberlakukan aturan wajib masker mulai 21 Agustus 2020.
Pada Selasa (18/8/2020), Menteri Tenaga Kerja Prancis Elizabeth Borne mengatakan penggunaan masker juga akan diwajibkan di dalam ruangan, seperti ruang rapat kantor, lobi gedung, dan perkantoran terbuka mulai September mendatang.
“Kami juga mendorong para pekerja untuk kembali bekerja dari rumah jika memungkinkan,” ujar Borne, mengutip Bloomberg, Kamis (20/8/2020).
Baca Juga
Adapun, mengutip worldometers.info, Prancis berada di urutan ke 20 untuk kasus Corona tertinggi di dunia. Sampai 19 Agustus 2020 tercatat total kasus di Prancis mencapai 225.043 kasus dengan total sembuh sebanyak 84.065 dan meninggal 30.468 orang.