Bisnis.com, JAKARTA - Banyaknya masyarakat yang masih tidak peduli protokol kesehatan merupakan dampak kurangnya pendidikan karakter bagi masyarakat Indonesia. Hal ini harus menjadi fokus pendidikan ke depan.
Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta Sofyan Anif mengatakan banyaknya masyarakat yang masih tidak peduli dan tidak mengindahkan protokol kesehatan merupakan wujud dari pendidikan Indonesia.
"Yang disiplin pakai masker tidak semua, mobil parkir sampai ke jalan-jalan di tempat makan, kami lihat tak banyak yang pakai masker ini persoalan pendidikan karakter. Sudah barang tentu bidang pendidikan harus rumuskan lagi desain pendidikan prioritaskan pendidikan karakter," papar Anif dalam webminar Tirakatan Virtual Nasional Solopos, Minggu (16/8/2020).
Menurutnya, pendidikan karakter harus diutamakan, bukan lagi soal kecerdasan intelektual yang tinggi, tetapi pendidikan itu terkait transfer nilai, tranformasi nilai yang bersumber dari agama, adat istiadat, budaya serta pengetahuan.
Dia menegaskan banyaknya pelanggaran protokol kesehatan menjadi bahan masukan cukup penting bagi perguruan tinggi untuk riset lebih jauh alasan masyarakat tidak disiplin.
"Indonesia ini jati diri bangsa ada semangat gotong royong, berbagi, termasuk masyarakat yang disiplin, tampaknya memang penanganan Covid-19 ini, secara umum Jawa Tengah, bukan pesimistis, butuh perjuangan lebih keras lagi," katanya.
Dia menceritakan bagaimana di sejumlah titik di Jawa Tengah warga menghabiskan malam liburan dengan ke luar rumah dan melakukan dine-in di tempat makan.
"Maka sekarang ini bicara pendidikan kalau sekarang zona kuning, mendekati merah, ini mungkin ada kedisiplinan cukup baik, secara umum Jawa Tengah seperti itu [ada ketidakdisiplinan], harus ada evaluasi mendasar," urainya.