Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilpres AS 2020, Kamala Harris Serang Trump soal Corona dalam Kampanye Pertamanya

Dalam penampilan pertamanya sebagai wakil presiden pilihan Biden, wanita bernama asli Kamala Devi Harris itu menyalahkan penolakan Trump untuk melakukan tes.
Calon Wakil Presiden AS dari Partai Demokrat Kamala Harris./Bloomberg.
Calon Wakil Presiden AS dari Partai Demokrat Kamala Harris./Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA - Senator Kamala Harris langsung menyerang Presiden Donald Trump ketika memulai kampanye pertamanya setelah resmi mendampingi capres Joe Biden di pilpres AS 2020, kemarin.

Dia memulai dengan mempertanyakan mengapa AS memimpin dunia dengan infeksi Virus Corona penyebab Covid-19 terbanyak. Menurutnya, AS memimpin dunia dengan lebih dari 5 juta kasus Covid-19, karena kegagalan Trump untuk menanggapinya secara serius sejak awal.

Dalam penampilan pertamanya sebagai wakil presiden pilihan Biden, wanita bernama asli Kamala Devi Harris itu menyalahkan penolakan Trump untuk melakukan tes. Trump juga mengabaikan jarak sosial serta tidak mau memakai masker, katanya.

“Dia sangat yakin dia tahu lebih baik daripada para ahli. Dia beralasan bahwa orang Amerika meninggal karena Covid-19 setiap 80 tahun," kata Harris tentang Trump.

Harris mengklaim Trump "mewarisi ekspansi ekonomi terpanjang dalam sejarah dari Barack Obama dan Joe Biden". Akan tetapi, dia kemudian menghempaskan ekspansi ekonomi itu ke tanah.

"Karena kegagalan kepemimpinan Trump, ekonomi kami telah menjadi salah satu pukulan terbesar dari semua negara industri besar dengan tingkat pengangguran yang meningkat tiga kali lipat pada hari ini," kata senator dari California itu seperti dikutip CNN.com, Kamis (13/8/2020).

Dalam kampanye selama satu jam 3 menit itu dia juga membahas pentingnya keluarga dalam hidupnya, merujuk pada julukan yang dimiliki anak-anaknya untuknya: "Momala"

"Saya memiliki banyak gelar selama karir saya dan tentunya gelar wakil presiden akan menjadi hebat. Tapi 'Momala' akan selalu menjadi yang paling berarti."

Harris berbicara tentang bagaimana orangtuanya, imigran Jamaika dan India, bertemu saat memprotes hak-hak sipil di Oakland pada 1960-an.

"Ibu dan ayah saya datang dari belahan dunia yang berlawanan ke Amerika. Satu dari India dan satunya dari Jamaika untuk mencari pendidikan kelas dunia. Tapi, yang menyatukan mereka adalah gerakan hak-hak sipil tahun 1960-an dan begitulah cara mereka bertemu saat para siswa di jalanan Oakland berbaris dan berteriak untuk hal yang disebut keadilan dalam perjuangan yang berlanjut hingga hari ini," katanya.

Senator California itu mengatakan bahwa orangtuanya menyertakannya dalam aksi protes sebagai seorang gadis kecil yang "diikat erat di kereta dorong."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper