Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat DKI Jakarta menempati urutan pertama dalam tambahan kasus konfirmasi Covid-19 tertinggi di Indonesia. Namun, Jakarta juga mencatatkan jumlah kesembuhan tertinggi pada hari ini.
Berdasarkan data Rabu (12/8/2020), DKI Jakarta mencatatkan tambahan kasus baru sebanyak 529 orang dan tambahan kasus sembuh lebih tinggi dengan jumlah 819 orang. Adapun, kasus meninggal sebanyak 15 orang.
Secara umum, pada Rabu Indonesia mendapat tambahan kasus yang cukup tinggi dengan tambahan kasus konfirmasi baru sebanyak 1.942 sehingga totalnya menjadi 130.718 orang.
Penambahan kasus konfirmasi terbanyak kedua diduduki Jawa Timur dengan tambahan kasus sebanyak 303, kasus sembuh 345 orang, dan kasus meninggal sebanyak 16 orang.
Kasus sembuh nasional juga mencatatkan tambahan lebih besar sebanyak 2.088 orang, sehingga totalnya menjadi 85.798 orang. Sedangkan kasus meninggal bertambah 79 orang, sehingga totalnya menjadi 5.903 orang.
Namun, jumlah spesimen yang diuji hari ini belum mencapai target pemerintah. Spesimen yang diuji tercatat sebanyak 26.248, sehingga totalnya menjadi 1.783.673.
Tim Pakar Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah menjelaskan sampai 9 Agustus 2020, dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia sebanyak 6,81 persen atau 35 kabupaten/kota yang tidak terdampak Covid-19. Selain itu 6,81 persen atau 35 kabupaten/kota mencatatkan kasua 51-100.
Sementara itu, 29,18 persen atau 150 kabupaten/kota tercatat hanya memiliki 11-50 kasus aktif. Selain itu, 38,79 persen atau 148 kabupaten/kota tercatat memiliki kasus aktif sebanyak 1-10.
Selanjutnya, 79 kabupaten/kota atau 15,37 persen tidak mencatatkan adanya tambahan kasus aktif.
Selain itu terdapat 48 kabupaten/kota atau 11,28 persen yang kasus aktifnya berjumlah 100-1.000 kasus dan 1,75 persen atau sembilan kabupaten/kota mencatatkan lebih dari 1.000 kasus.
“Sekarang, ada kabar baik, ternyata masih ada 35 kabupaten/kota yang belum terdampak sampai 9 Agustus, yang belum pernah ada kasus di sana, bisa karena belum ada pemeriksaan atau karena penjagaan dan protokol kesehatannya ketat,” jelas Dewi, Rabu (12/8/2020).
Juga masih ada 79 kabupaten/kota yang tidak ada kasus aktif. Dewi juga menyebut ada wilayah yang sudah ada kasus tapi berhasil sembuh dan tidak ada kasus baru.
“Kota/kabupaten yang berhasil ini harus menjadi contoh untuk yang kasus aktifnya masih tinggi. Ini jadi PR kita bersama dalam menekan kasus aktif. Kita harus memutus mata rantai penularan dengan melakukan protokol kesehatan dengan benar,” tegas Dewi.