Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta perkantoran memperketat dan menerapkan disiplin protokol kesehatan.
Hal itu ditekankan Dasco setelah munculnya cluster baru pandemi Covid-19 di perkantoran.
Menurut Dasco pengetatan perlu dilakukan terutama kalau masuknya karyawan tidak bisa dilakukan secara bergantian.
“Pemilik kantor atau pengusaha harus memperketat protokol kesehatan, kalau terbukti kantor menjadi cluster baru pandemi Covid-19, atau kalau masuk kantornya bisa dilakukan secara bergantian juga tak masalah,” kata Wakil Ketua Umum DPP Gerindra itu di Kompleks Parlemen, Kamis (30/7/2020).
Dia menyebutkan sejauh ini ada lima provinsi yang masih rawan penyebaran wabah mematikan itu seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Karena itu, ujar Dasco, pemerintah daerah harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan di perkantoran tersebut.
Baca Juga
“Yang mesti dperhatikan antara lain lift, kamar kecil, ruangan kerja, kantin tempat makan dan lain-lain dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,“ kata Dasco.
Bagi masyarakat yang akan mudik, ujar Dasco, juga pengelola transportasi umum maupun pemilik mobil pribadi harus sama-sama menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla (JK) mengimbau seluruh jajaran pengurus masjid agar melakukan sterilisasi masjid atau musala sebelum dijadikan tempat shalat Iduladha 1441 Hijriah.
Hal itu perlu dilakukan demi menghindari terjadinya penularan virus Corona di tempat ibadah.
"Sebelum salat Iduladha masjid-masjid dibersihkan, disterilkan dengan disinfektan," kata JK melalui siaran telekonferensi YouTube BNPB.
JK mengingatkan selain menggelar salat Iduladha, umat Islam juga akan melaksanakan salat Jumat. Dengan begitu sterilisasi masjid akan sangat bermanfaat bagi kesehatan jemaah.
Mantan Wakil Presiden RI itu menegaskan akan sangat baik jika sterilisasi dilakukan juga sebelum dan setelah salat Jumat sehingga dapat mencegah penularan virus.