Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masa Pandemi, Bank-Bank di Singapura Diminta Batasi Dividen

Kebijakan ini untuk memastikan bahwa bank-bank memiliki aliran kredit yang cukup di tengah bisnis yang menurun akibat pandemi virus corona.
Warga Singapura bersepeda di dekat patung Marlion/ Bloomberg
Warga Singapura bersepeda di dekat patung Marlion/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Sentral Singapura telah meminta bank-bank lokal untuk membatasi pembagian dividen tahun ini menjadi sebesar 60 persen dari dividen tahun lalu.

Kebijakan ini untuk memastikan bahwa bank-bank memiliki aliran kredit yang cukup di tengah bisnis yang menurun akibat pandemi virus corona.

Otoritas moneter Singapura juga ingin memastikan bahwa bantalan modal perbankan tetap terjaga untuk menghadapi ketidakpastian ke depan. Dengan demikian, penyaluran kredit industri perbankan terjaga saat dibutuhkan, demikian pernyataan Direktur Pelaksana Otoritas Moneter Singapura Ravi Menon seperti dilansir Bloomber, Rabu (29/7/2020).

Pihak otoritas menyatakan hasil stress test yang dilakukan menunjukkan bahwa bank-bank di Negara Singa tetap kuat dan permintaan pembatasan dividen tersebut lebih kepada langkah pencegahan.

Otoritas juga meminta bank-bank Singapura untuk menawarkan kepada para pemegang saham opsi untuk menerima dividen 2020 secara tertulis sebagai pengganti uang tunai.

Bank sentral di negara lain, seperti the Federal Reserve (Bank Sentral AS), Bank Sentral Inggris, dan Bank Sentral Eropa juga telah mengumumkan pembatasan dividen bank.

"Kalau tidak dibatasi, bank-bank Singapura akan menonjol dibandingkan bank-bank global [untuk pembagian dividen]," ujar Kevin Kwek, Analis di Sanford C. Berstein di Singapura.

Walaupun demikian, menurutnya hal ini mendorong investor melepas saham perbankan di tengah era suku bunga rendah.

Sementara itu, bank terbesar di Singapura, DBS Group Holdings Ltd., akan menyampaikan laporan keuangan kuartal II/2020 pada 6 Agustus 2020, bersamaan dengan United Overseas Bank Ltd. Oversea-Chinese Banking Corp. akan melaporkan pada hari berikutnya.

Menanggapi hal tersebut, Chief Executive Officer OCBC Samuel Tsien mengatakan dengan kondisi ekonomi yang memburuk seiring dengan ketidakpastian mengenai kapan pandemi berakhir, akan menjadi langkah bijaksana untuk membangun modal dalam rangka mendukung para nasabah dalam kondisi sulit ini.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, DBS menyebutkan akan memangkas dividen menjadi 0.18 dolar Singapura per saham per kuartal selama empat kuartal ke depan, atau 0.72 dolar Singapura per total saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper