Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Corona 22 Juli: Uji Spesimen Bertambah 25.302, Total 1.283.109

Spesimen Covid-19 yang diperiksa pada Rabu (22/7/2020) bertambah 25.302 spesimen, sehingga total yang telah diperiksa mencapai 1.283.109 spesimen.
Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test virus corona Covid-19 secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (Labkesdan) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020)./Antara/Fauzan
Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test virus corona Covid-19 secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (Labkesdan) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020)./Antara/Fauzan

Bisnis.com, JAKARTA -  Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat per 22 Juli 2020, jumlah spesimen yang telah diperiksa sebanyak 25.302 spesimen. Dengan demikian, secara total mencapai 1.283.109 spesimen yang telah diperiksa.

Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya yang mencapai 22.262 spesimen angka ini menunjukkan peningkatan. Namun, masih di bawah target yang diminta oleh Presiden Joko Widodo yaitu 30.000 spesimen per hari.

Dari spesimen yang diperiksa, ditemukan kasus positif Covid-19 sebanyak 1.882 kasus, sehingga total kasus positif menjadi 91.751 orang.

Adapun, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh bertambah 1.789 orang, sehingga totalnya menjadi 50.255 orang. Di sisi lain, jumlah kasus yang meninggal bertambah 139 orang, sehingga totalnya menjadi 4.459 orang.

Dari penambahan kasus positif, Satgas Covid-19 melaporkan bahwa DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus baru Covid-19 tertinggi. Pada hari ini, provinsi tersebut melaporkan penambahan 392 kasus baru.

Kemudian, Jawa Tengah 319 kasus, Jawa Timur 265 kasus baru, Sumatra Utara 169 kasus, Sulawesi Selatan 150 kasus, dan Kalimantan Selatan 133 kasus baru positif Covid-19.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa per 19 Juli 2020, terdapat 35 kabupaten/kota yang berstatus zona merah atau risiko tinggi. 

"Dalam delapan minggu terakhir jumlah daerah yang berstatus zona merah atau risiko tinggi menurun dan berubah menjadi zona risiko sedang, rendah, dan tidak terdampak," kata Wiku dalam konferensi pers, Selasa (21/7/2020).

Menurutnya, penurunan zona merah ini menunjukkan bahwa Indonesia telah mampu menekan beberapa kasus, sehingga terjadi perbaikan zonasi.

"Meskipun demikian, masih ada beberapa daerah yang kasusnya masih tetap tinggi dan perlu perhatian yang sangat ketat untuk seluruh masyarakat dan pimpinan daerah agar zonanya menjadi lebih baik," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper