Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aturan 'Lockdown' Dilonggarkan, Singapura Gelar Pemilu 10 Juli 2020

Departemen Pemilihan Umum Singapura menyatakan bahwa negara itu akan menggelar pemilihan umum (pemilu) pada 10 Juli mendatang, sejalan dengan aturan karantina wilayah (lockdown) akibat Covid-19 sudah mulai dilonggarkan.
Sejumlah orang berjalan di Marina Bay Singapura pada 12 Februari 2020, ketika wabah corona mulai menyergap negara pulau itu./Bloomberg
Sejumlah orang berjalan di Marina Bay Singapura pada 12 Februari 2020, ketika wabah corona mulai menyergap negara pulau itu./Bloomberg

Bisnis.com, SINGAPURA - Departemen Pemilihan Umum Singapura menyatakan bahwa negara itu akan menggelar pemilihan umum (pemilu) pada 10 Juli mendatang, sejalan dengan aturan karantina wilayah (lockdown) akibat Covid-19 sudah mulai dilonggarkan.

"Pejabat pemantau pemilu akan mengumumkan bahwa Jumat [10 Juli 2020], menjadi Hari Pemungutan Suara," kata departemen yang berada di bawah naungan kantor perdana menteri itu dalam sebuah pernyataan, Selasa (23/6/2020).

Awalnya kantor perdana menteri mengeluarkan pernyataan terpisah yang menyebutkan bahwa 30 Juni 2020 sebagai pilihan tanggal penyelenggaraan pemilu, tetapi waktu pastinya akan diumumkan di kemudian hari.

Sebelumnya, pada hari yang sama, Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan Singapura harus segera menggelar pemilu seiring dengan situasi yang sudah memungkinkan sekalipun di tengah pandemi yang masih berlangsung.

"Saya telah memutuskan untuk menyelenggarakan pemilu sekarang," ujar Lee dalam pidato nasional.

Dia menambahkan bahwa dirinya yakin pemilihan akan berjalan lancar dan aman, serta partai politik dapat berkampanye dengan efektif. "Kita masih berada di tengah Covid-19, maka nanti kampanye tidak akan berjalan seperti biasanya,"  kata Lee.

Mulai pekan lalu, Singapura mencabut sebagian besar aturan karantina, termasuk terkait dengan aktivitas sosial, berbelanja, dan makan di restoran, setelah 2 bulan berlaku.

Lee menyebut kondisi wabah di Singapura, dengan konfirmasi sebanyak 42.000 lebih kasus positif Covid-19 saat ini, telah stabil namun masih banyak tantangan soal situasi ini dan pemerintahannya membutuhkan mandat baru.

Partai Aksi Rakyat yang menaungi Lee selalu memenangi pemilu sejak pertama kali digelar setelah kemerdekaan Singapura pada 1965, juga tidak pernah mendapat suara di bawah 60%.

Pemerintah sebetulnya diminta untuk melaksanakan pemilu pada April 2021, tetapi sebelum pengumuman ini pun sudah muncul spekulasi bahwa Lee akan memilih waktu pemungutan suara lebih awal.

Atas arahan Lee, Presiden Singapura Halimah Yacob  pada Selasa telah melakukan pembubaran parlemen—sebagaimana biasa terjadi pada sistem parlementer—yaitu badan legislatif akan dibubarkan dalam waktu tertentu sebelum pemilu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nurbaiti
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper